31 Oktober 2008

Mekanisme E-Commerce

Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen elektronik (digital document).

Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
  1. Kontrak melalui chatting dan video conference
  2. Kontrak melalui e-mail
  3. Kontrak melalui web atau situs

Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.

Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.

Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail.

Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut. Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit.

Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
  1. Untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download-nya
  2. Untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah konsumen
  3. Untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.

Selanjutnya cara pembayaran yang dapat dilakukan oleh konsumen tersebut dapat memilih dengan :
- Transaksi model ATM
- Pembayaran langsung antara dua pihak yang bertransaksi tanpa perantara
- Perantaraan pihak ketiga
- Micropayment
- Anonymous Digital Cash

Dewasa ini lembaga-lembaga pembiayaan, seperti Visa dan Mastercard, telah mengembangkan sistem pembayaran dengan Secure Electronic Transaction (SET). Dengan sistem ini transaksi akan melibatkan lembaga CA (Certificate of Authenticity) dan payment gateway. Uraian mengenai hal ini selanjutnya akan dibahas pada bagian terakhir bahasan Hukum dan Cyberlaw. Tetapi pada intinya mekanisme pembayaran dengan menggunakan SET ini melibatkan beberapa pihak yaitu :
  • Issuer, yaitu institusi financial yang mengeluarkan kartu bank
  • Cardholder, yaitu konsumen yang telah terdaftar di issuer
  • Merchant, yaitu penjual barang atau jasa atau informasi
  • Acquirer, yaitu institusi finansial yang menyediakan pelayanan untuk memproses transaksi kartu bank
  • CA, yaitu lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan sertifikat digital

Apabila proses pembayaran tersebut telah diotorisasi, maka proses selanjutnya adalah pengiriman barang. Cara pengiriman barang tersebut disesuaikan dengan macam produk yang diperdagangkan. Untuk produk yang berupa barang-barang berwujud, maka pengirimannya dilakukan melalui pengiriman biasa, sedangkan untuk barang-barang tak berwujud seperti jasa, software atau produk digital lainnya maka pengirimannya melalui proses download.

Dalam proses terjadinya transaksi e-commerce, menurut Julian Ding sebagaimana dikutip oleh Marian Darus Badrulzaman menentukan bahwa: “A contract is a struck when two or more persons agree to a certain course of conduct”.

Maksudnya, kontrak adalah sebagai pertemuan dalam dua atau lebih pihak setuju melakukan tindakan tertentu, sehingga pada saat itulah kesepakatan tercapai.

30 Oktober 2008

Karakteristik E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
  1. Transaksi tanpa batas
    Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

  2. Transaksi anonim
    Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

  3. Produk digital dan non digital
    Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

  4. Produk barang tak berwujud
    Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari.

Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.


Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer

Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to
Customer.

Internet Commerce

Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.

Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan
dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.

Electronic Data Interchange (EDI)

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.

Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.

EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

Electronic Markets (EMs)

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

Mengenal E-Commerce

Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunanya kini ialah e-commerce. Makhluk apa sesungguhnya e-commerce itu, bagaimana ia dapat mempermudah penggunanya, serta peran pentingnya akan dibahas dalam tulisan ini.

Pengertian E-Commerce

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, "e-commerce is a part of e-business".

Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.

Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:
  1. Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
  2. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.

Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.

Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
  1. Electronic Markets (EMs)
  2. Electronic Data Interchange (EDI)
  3. Internet Commerce

24 Oktober 2008

Mengenal Laporan Keuangan

Ada 3 laporan keuangan yang Anda harus ketahui untuk bisnis Anda yaitu laporan Laba-Rugi, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Kali ini akan dibicarakan dasar-dasarnya, sementara untuk pendalamannya Anda bisa dapatkan pada matakuliah Pengantar Akuntansi.

Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Secara sederhana, laporan laba rugi adalah laporan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha selama periode tertentu (biasanya bulanan atau tahunan)/ Disini dapat dilihat berapa laba bersihnya (atau rugi bersihnya).
Pada usaha baru, untuk memproyeksikan laba rugi usaha selama tahun pertama, maka perlu dibuat proyeksi laba rugi pada rencana usahanya. Proyeksi laba rugi ini mencantumkan proyeksi pendapatan dari penjualan barang / jasa dikurangi dengan proyeksi pengeluaran operasional yang terdiri dari HPP dan biaya operasional sehingga diperoleh proyeksi laba (rugi) usaha tersebut. Pada perencanaan usaha, sebaiknya proyeksi laba rugi ini dibuat minimal untuk jangka waktu 1 tahun ke depan, dan dijabarkan per-bulan.

Ada 7 hal pokok yang ada dalam Laporan Laba-Rugi (semuanya sudah dibahas pada bagian terdahulu , kecuali pajak)
  1. Penjualan
  2. Harga Pokok Penjualan
  3. Laba Kotor
  4. Biaya Operasional
    4.1 Biaya tetap
    4.2 Biaya variabel
  5. Laba Bersih sebelum Pajak
  6. Pajak
  7. Laba bersih setelah Pajak

Mengenal Laba Bersih (Net Profit) sebelum Pajak

Laba bersih sebelum pajak

Bila laba kotor hanya mengurangkan pendapatan dengan harga pokok penjualan, maka untuk mendapatkan perhitungan laba bersih sebelum pajak, Anda harus mengurangkan laba kotor usaha Anda dengan biaya operasional.

Jadi pada perhitungan diatas, Anda belum tentu memiliki sejumlah Rp 150.000,- tersebut, karena masih ada biaya operasional yang harus dikeluarkan. Misalnya, Anda harus menyebarkan brosur dengan biaya Rp 25.000,- per-minggu. Oleh karena itu laba Anda adalah:
Rp 150.000,- - Rp 25.000,- = Rp 125.000,-

Laba sebelum pajak = Laba kotor – Biaya Operasional


Laba bersih per unit sebelum pajak

Laba bersih per unit sebelum pajak dihitung dengan cara membagi laba bersih total dengan jumlah unit yang terjual.
Dalam contoh beef burger diatas , perhitungannya adalah:
= Rp. 125.000 / 50 buah = Rp. 1250/ burger

Mengenal Laba Kotor (Gross Profit)

Laba kotor per unit

Setelah Anda mengetahui berapa HPP Anda dan dapat mendefinisikan apakah yang Anda sebut dengan 1 unit produk/service usaha Anda, maka Anda dapat mulai menghitung laba kotor usaha Anda. Laba kotor merupakan selisih antara harga jual dengan harga pokok penjualan.

Harga Jual – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor per Unit

Pada contoh beef burger dia atas, bila Anda menjual burger tersebut Rp 8.500,- per buah, maka laba kotor Anda adalah:
Harga jual beef burger
Rp 8.500,-
HPP-Rp 5.500,-
Laba kotor per beef burger
Rp 3.000,-

Laba kotor Total

Untuk mendapatkan total laba kotor maka Anda harus mengurangkan total pendapatan yang Anda peroleh dengan total Harga Pokok Penjualan. Misalnya Anda berhasil menjual 50 beef burger, maka:
Total pendapatan= Rp 8.500,- x 50 =Rp 425.000,-
Total HPP= Rp 5.500,- x 50 =Rp 275.000,- _
Total Laba kotor Rp 150.000,-

Jenis e-Commerce

eCommerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business (B2B)
dan Business to Consumer (B2C, retail). Kedua jenis eCommerce ini memiliki
karakteristik yang berbeda.

Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
  • Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
    (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
    tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
    yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan
    (trust).
  • Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
    misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama.
    Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan
    pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
  • Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus
    menunggu parternya.
  • Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence
    dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce
adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP).
Hal ini adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan
pada manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan
menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time
manufacturing untuk produksi produknya.

Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
  • Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat
    digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah
    umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
  • Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan
    inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
  • Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client
    (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing
    (business procedure) diletakkan di sisi server.
Business to Consumer eCommerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme
untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam
pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau
menggunakan konsep “portal”.

Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan
servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan
katalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat
produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan
melakukan window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan shopping
ini kapan saja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko.
Contoh penggunaan web site untuk menjajakan produk dan servis antara lain:
  • Amazon.com Amazon merupakan toko buku virtual yang
    menjual buku melalui web sitenya. Kesuksesan Amazon yang luar biasa
    menyebabkan toko buku lain harus melakukan hal yang sama.
  • eBay.com Merupakan tempat lelang on-line.
  • NetMarket yang merupakan direct marketing dari
    Cendant (hasil merge dari HFC, CUC International, Forbes projects). NetMarket
    akan mampu menjual 95% dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Menurut sebuah report dari E&Y Consulting, perkembangan Business to Business
lebih pesat daripada Business to Consumer. Itulah sebabnya banyak orang mulai
bergerak di bidang Business-to-business. Meskipun demikian, Business-to-Consumer
masih memiliki pasar yang besar yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Tingginya
PC penetration (teledensity) menunjukkan indikasi bahwa banyak orang yang
berminat untuk melakukan transaksi bisnis dari rumah. Negara yang memiliki indikator
PC penetration yang tinggi mungkin dapat dianggap sebagai negara yang lebih siap
untuk melakukan eCommerce.

Budi Rahardjo - PPAU Mikroelektronika - ITB

21 Oktober 2008

Mengenal Biaya (Cost) dalam Bisnis

Biaya pada usaha yang baru mulai beroperasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
  1. Biaya awal (start-up cost)
  2. Biaya operasional, termasuk di dalamnya fixed dan variable cost
  3. Harga pokok penjualan
1. Biaya Awal
adalah biaya yang harus keluar di awal usaha tersebut dimulai. Contoh, Anda hendak memulai suatu usaha sebuah stand hot dog, maka biaya awal akan meliputi biaya pembelian stand, ijin berjualan, alat-alat masak, bahan-bahan makanan awal, dan sebagainya.
2. Biaya Operasional
adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai operasional usaha tersebut. Biaya ini disebut juga dengan istilah overhead cost, dan dibagi menjadi 6 kategori (biasanya disingkat USAIIR), yaitu:
1. Utilities (listrik, air, telpon)
2. Salaries (gaji)
3. Advertising (promosi dan iklan)
4. Insurance (asuransi) – jika ada
5. Interest (bunga) –jika ada
6. Rent (sewa) –jika ada

Selain dibagi menjadi 6 kategori, overhead terdiri dari 2 jenis biaya, yaitu fixed cost (biaya tetap) dan variable cost (biaya tidak tetap).
  • Biaya tetap adalah biaya yang secara rutin harus dikeluarkan tanpa dipengaruhi oleh banyaknya jumlah barang/jasa yang terjual (tidak dipengaruhi oleh tingkat penjualan). Contoh biaya tetap adalah biaya sewa, gaji, penyusutan, dan sebagainya.
  • Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya tergantung dari banyaknya barang / jasa yang diproduksi (terkait dengan tingkat penjualan). Contoh: komisi penjualan, biaya iklan, dan sebagainya.
3. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Merupakan harga (biaya) pembuatan suatu barang yang dijual. Pada usaha yang bergerak di bidang service maka HPP (service) merupakan harga (biaya) untuk memberikan satu unit layanan. Contoh, pada usaha restoran, harga pokok penjualan adalah harga (biaya) yang dikeluarkan untuk menghasilkan makanan yang disajikan pada pelanggan. Total HPP akan meningkat bila jumlah pelanggan yang dilayani meningkat.
Jangan pernah biarkan pelanggan tahu berapa HPP Anda, jika mereka tahu, mereka tidak akan menerima harga yang Anda tawarkan dan akan menawar lebih rendah !!!

Pencatatan Keuangan Sederhana

  1. Anda dapat memulainya dengan mencatat semua pendapatan dan semua pengeluaran Anda pada lembar ledger atau pada journal accounting (Anda bisa mendapatkannya di toko buku). Ledger ini terdapat dua bagian, kiri dan kanan. Bagian kiri untuk mencatat transaksi cash masuk dan cash keluar. Sementara pada bagian kanan mencatat jenis-jenis transaksi yang terjadi.
    Dalam jurnal accounting, Anda mencatat pendapatan pada bagian kredit. Pendapatan adalah uang yang Anda terima akibat terjadinya penjualan. Sementara pengeluaran dapat Anda catat pada bagian debit. Pengeluaran adalah biaya yang keluar untuk usaha tersebut.

  2. Pencatatan transaksi cash pada ledger: Pendapatan (income) dicatat pada cash masuk. Sementara biaya (expenses) dicatat sebagai cash keluar.

  3. Beri keterangan jenis income atau pengeluaran Anda pada jurnal sebelah kanan. Seperti disampaikan di atas (item 1), Anda dapat mencatat jenis-jenis transaksi pada ledger bagian kanan. Sehingga dengan demikian setiap transaksi dicatat dua kali, sekali di ledger bagian kiri dan sekali di ledger bagian kanan, oleh karena itulah disebut ”double entry book-keeping”. Contoh, bila Anda mencatat penerimaan uang di kolom kas masuk pada ledger sebelah kiri, maka Anda akan mencatat penerimaan tersebut pada kolom pendapatan di ledger sebelah kanan. Demikian pula bila Anda membelanjakan uang untuk keperluan operasional usaha seperti cetak kartu nama, dan dicatat di kolom kas keluar, maka Anda akan mencatatnya di kolom biaya operasional pada ledger sebelah kanan.

  4. Pada saat Anda melakukan transaksi penjualan, ingatlah untuk selalu memberikan tagihan (invoice). Invoice sebaiknya Anda buat minimal rangkap dua dengan karbon. Saat pelanggan Anda membayar transaksi tersebut, Anda serahkan lembar asli pada pelanggan tersebut dengan diberi cap atau tulisan tangan “LUNAS”. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan Anda telah membayar transaksi tersebut, dan Anda telah menerima pembayarannya. Simpan lembar copy invoice tersebut sebagai arsip pendapatan Anda dan Anda catat dalam kolom pendapatan. Contoh invoice yang paling mudah adalah kwitansi pembelian.
  5. Demikian pula pada saat Anda melakukan transaksi pembelian, mintalah selalu kwitansi atas barang/jasa yang Anda beli.
Kumpulkan dan simpanlah semua kwitansi pembelian Anda pada tempat khusus. Simpan pula invoice penjualan Anda pada tempat yang berbeda. Semua kwitansi dan invoice tersebut akan berguna bila terdapat pemeriksaan pajak atas usaha Anda.

Apa Pentingnya Pencatatan Keuangan?

Dalam suatu usaha, kegiatan pencatatan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan adanya catatan keuangan yang akurat maka akan terlihat kondisi dan perkembangan usaha saat itu. Selain itu, dengan adanya pencatatan keuangan membuat seorang entrepreneur dapat menentukan langkah apa yang harus dilakukan sehubungan dengan keputusan finansial.

Membuat Sebuah Business Plan

Berikut diberikan contoh cara pembuatan sebuah business plan sederhana dan langkah-langkah untuk membuatnya.

1. Definisikan ide bisnis Anda
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mendeskripsikan ide usaha Anda. Misalnya, apakah produk Anda? Siapa yang Anda sasar untuk membeli produk tersebut? Dimana Anda akan menjualnya? Jelaskan competitive advantage Anda-apa yang dapat Anda berikan lebih baik dibanding usaha lain yang sama, dan hal apakah yang membuat Anda lebih unggul dibanding saingan Anda?
2. Satu unit ekonomi produk / jasa
Hal pertama yang harus Anda putuskan adalah usaha seperti apa yang Anda rencanakan? Apakah retail, manufaktur, atau jasa? Setelah itu Anda definisikan apakah yang Anda maksudkan dengan 1 unit produk / jasa. Misalkan, bila Anda menjual satu macam produk, baju, maka satu unit produk Anda adalah satu buah baju. Sehingga harga 1 unit produk adalah sama dengan harga 1 unit baju, dan harga pokok penjualannya adalah Harga pokok penjualan satu buah baju.

Jika Anda menjual jasa, maka satu unit ekonomi usaha Anda biasanya dihitung dengan cara perjam service. Atau Anda dapat mendefinisikannya sebagai satu kali layanan.
3. Market research
Market research atau riset pasar merupakan hal yang sangat penting yang harus Anda lakukan sebelum Anda memproduksi barang / jasa. Hal ini antara lain karena:
  1. Riset pasar dapat Anda gunakan untuk mengenal dan mengetahui siapa dan bagaimana target market Anda
  2. Hasil dari riset pasar tentang target market Anda akan dapat Anda gunakan untuk merancang suatu promosi / iklan yang efektif sesuai dengan karakter target market Anda
  3. Riset pasar dapat Anda gunakan untuk mengetahui tentang kompetitor Anda, apakah mereka melayani pasar Anda juga, bagaimana harga yang mereka tawarkan dibanding dengan harga Anda, dan sebaginya
4. Pelanggan Anda
Ada baiknya Anda membayangkan dan menggambarkan seperti apa pelanggan ideal Anda. Apakah mereka laki-laki atau perempuan? Berapa umurnya? Dimana mereka tinggal? Dimana mereka bekerja? Dan sebagainya. Cobalah untuk mengenali pelanggan Anda. Dengan mengenal mereka, maka Anda akan mengetahui bagaimana cara yang efektif dan efisien untuk menawarkan produk / jasa Anda.
5. Marketing plan Anda
Perencanaan pemasaran mencakup strategi penjualan dan distribusi, rencana promosi dan periklanan, penentuan harga, serta analisis persaingan. Gunakan tabel marketing plan untuk membuat strategi pemasaran Anda.
6. Pendanaan dan Anggaran usaha Anda
Hal yang harus Anda perhatikan adalah modal awal usaha Anda. Modal awal ini merupakan modal yang Anda butuhkan untuk membeli / mendapatkan bahan-bahan / sarana yang Anda perlukan hingga Anda dapat menjual produk / jasa Anda.
Buatlah daftar dari mana Anda mungkin memperoleh modal tersebut. Apakah dari simpanan pribadi, pinjaman dari kerabat, investor, atau sumber yang lainnya.

Unsur-unsur dalam Business PlanUnsur-unsur dalam Business Plan

Setiap rencana usaha adalah unik, karena berisi rencana-rencana dan strategi yang spesifik untuk usaha tersebut. Sebagai seorang wirausaha sebaiknya Anda menghindari membuat suatu rencana usaha yang ”standar-standar” saja. Sebaiknya Anda memikirkan bagaimana mengemukakan rencana-rencana Anda tersebut dengan cara yang unik dan mencerminkan keseriusan Anda untuk memulai usaha tersebut.

Awalnya, menulis rencana usaha tampak sebagai suatu hal yang sangat sulit. Banyak wirausahawan yang memilih memulai usahanya langsung tanpa membuat suatu business plan, dan kemudian melihat bagaimana perkembangan usahanya tersebut. Mereka merasa bahwa membuat suatu business plan adalah suatu hal yang tidak perlu dan membuang waktu. Padahal sebetulnya bila Anda meluangkan waktu untuk menyusun suatu rencana usaha, Anda akan lebih siap dalam menghadapi segala kesulitan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha Anda.

Seperti telah dikemukakan di depan, bahwa suatu business plan adalah seperti halnya sebuah peta perjalanan. Bila Anda menuju suatu tempat yang melewati jalan baru, dan berbahaya, maka manakah yang akan Anda pilih, seorang teman yang memiliki peta perjalanan ataukah yang tidak memiliki peta? Meskipun suatu rencana usaha bukanlah jaminan keberhasilan suatu usaha, namun hal ini akan meningkatkan peluan keberhasilan suatu usaha.

Suatu rencana usaha biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Executive summary
Executive summary adalah versi paling ringkas dari seluruh rencana usaha Anda dan ditempatkan di bagian depan batang tubuh dalam dokumen Anda. Rangkuman tersebut harus mencakup sebagian besar tapi bukan seluruhnya bagian rencana Anda.

Executive summary berfungsi sebagai ulasan ringkas rencana usaha Anda. Seseorang yang membaca rangkuman tersebut seharusnya mampu menangkap ide umum usaha apa yang sedang atau akan Anda geluti dan alasan Anda memilih usaha tersebut. Ia juga seharusnya dapat mempelajari mengapa usaha itu menjadi unik dan seberapa besar pertumbihan yang akan diraih usaha Anda.

Mengapa Anda perlu membuat Executive Summary? Ada dua alasan mengapa Anda harus membuatnya, yaitu:
  1. Setipis apapun rencana usaha Anda, orang tidak akan membaca semuanya. Bagi kreditor/investor yang sibuk, mereka tidak akan sempat membaca detil rencana usaha. Mereka akan membaca ringkasannya saja.
  2. Rangkuman tersebut membantu membangun langkah yang akan diikuti sisa dokumen. Bayangkan hal tersebut seperti trailer film atau bagian belakang nuku novel. Rangkuman ini mempersiapkan pembaca untuk bagian inti dokumen, dan merupakan pembangkit selera pembaca untuk membaca apa yang tertulis pada bab berikutnya.
Yang harus ada dalam executive summary: visi dan misi usaha Anda,peluang pasar usaha Anda, strategi usaha, dan target keuangan.
2. Misi
Misi mengungkapkan pandangan wirausaha tentang usahanya dan akan dibawa kemana usaha tersebut. Misi memberikan rumusan dari seluruh rencana usaha.
3. Peluang pasar
Ini adalah bagian substansial pertama yang harus Anda siapkan.Target dari bagian ini adalah mendeskripsikan peluang pasar untuk meyakinkan investor bahwa ada peluang yang cukup signifikan untuk dikejar. Pada bagian ini ditulis tentang ukuran dan pertumbuhan pasar, jasa dan produk yang ditawarkan, kecenderungan industrinya, dan dinamika kompetitifnya.
4. Strategi pemasaran
Bagian ini akan mengantar pembaca pada produk/jasa yang akan Anda lempar ke pasar, mendeskripsikan bagaimana Anda hendak memasukkan produk/jasa tersebut ke pasar dan bagaiman persaingan yang akan Anda hadapi.
5. Strategi bisnis
Terdapat tiga outline strategi bisnis:
  1. Model bisnis. Mendeskripsikan bagaimana Anda akan mengumpulkan penerimaan, margin labaseberapa pangsa pasar yang hendak Anda rebut, dan seberapa nbesar pertumbuhna yang hendak Anda capai.
  2. Inisiatif strategi, mendiskusikan tentang setiap inisiatif utama diluar inisiatif operasional sehari-hari. Misalnya berupa akuisisi, ekspansi, dll.
  3. Jadwal, menyampaikan patokan waktu Anda dalam mengimplementasikan model bisnis yang Anda pilih.

Apa Fungsí Business Plan?

Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu: (1). Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha; (2). Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.

Rambat Lupiyoadi (2004) menyatakan bahwa sebagai sebuah rencana, maka ada 4 faktor kritis yang perlu diperhatikan dalam penyusunan suatu rencana usaha, yaitu:
  1. Tujuan yang realistis. Tujuan yang ingin dicapai harus spesifik dan terukur.

  2. Komitmen. Usaha perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik dari pihak keluarga, mitra bisnis, karyawan atau anggota tim.

  3. Batasan waktu. Tujuan-tujuan yang ada harus dibuat secara berkesinambungan dan ada evaluasi waktu atas kemajuan-kemajuan yang dicapai.

  4. Fleksibilitas. Suatu rencana usaha bukanlah suatu hal yang kaku, melainkan merupakan suatu rencana yang fleksibel, dimana harus dapat diantisipasi dan memungkinkan munculnya alternatif strategi yang dapat diformulasikan.

Apa itu Business Plan ?

Zimmerer & Scarborough (2004) memberikan definisi tentang business plan sebagai ringkasan tertulis dari usulan entrepreneur dalam membuat suatu usaha, yang berisi rincian kegiatan operasional, rencana keuangan, peluang pasar dan strategi serta ketrampilan dan kemampuan manajerial.

Suatu business plan dapat diibaratkan sebagai road map yang akan membantu Anda sebagai seorang wirausaha dalam membangun suatu usaha yang berhasil. Setiap aspek dalam usaha Anda perlu dideskripsikan mulai dari proyek yang akan dilakukan, siapa market yang Anda tuju, cara pemasarannya, penelitian dan pengembangannya, masalah produksi, manajemen, risiko yang mungkin timbul, masalah finansial, hingga masalah time schedule.

Deskripsi dari tiap-tiap aspek ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai arah usaha, apa sasaran yang ingin Anda capai, kemana proyek itu akan dibawa dan bagaimana Anda akan mencapainya.

Memulai Usaha dengan Teman/ Kerabat

Ada pro dan kontra mengenai baik-buruknya memulai bisnis dengan sahabat. Berikut ini ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan sebelum memulai bisnis dengan sahabat dekat atau sanak sudara Anda:
  1. Lihat dulu kualifikasi partner yang Anda inginkan dan perlukan dalam memulai membuka usaha. Buatlah kualifikasi atau kriteria yang jelas, kemudian gunakan kriteria ini sebagai patokan baku dalam memilih partner usaha Anda.

  2. Jika keluarga atau sahabat Anda ingin menjadi partner Anda dalam memulai usaha, pastikan bahwa dia memenuhi kriteria-kriteria yang telah Anda tetapkan dalam poin 1 diatas.

  3. Jangan hanya memutuskan berpartner dengan sahabat hanya berdasarkan emosional persahabatan atau kekeluargaan belaka. Ingat, bisnis adalah hubungan jangka panjang dimana sebaiknya semua keputusan diambil berdasarkan rasionalitas.

  4. Setelah Anda memutuskan untuk berpartner, buat perjanjian hitam diatas putih yang mengatur segala detil hubungan bisnis Anda dengan partner Anda. Ini penting supaya Anda menjadi lebih serius karena telah terikat secara hukum. Anda bisa menggunakan jasa notaris atau minimal menggunakan perjanjian bermaterai supaya sah secara legal.

  5. Bicarakan dengan baik-baik kepada keluarga/sahabat Anda kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi dalam bisnis Anda nantinya seperti kerugian, perbedaan pendapat, bahkan sampai pada bubarnya partnership Anda.

  6. Pastikan Anda dan partner Anda cukup berjiwa besar untuk bisa menerima bahwa kalaupun kerjasama bisnis terpaksa bubar, tapi persahabatan dan kekeluargaan Anda tidak akan terpengaruh karenanya.

  7. Jika Anda dan sahabat Anda tidak yakin bisa menjalankan poin 6 diatas, lebih baik jangan memulai usaha dengan teman/ sahabat Anda daripada Anda kehilangan bisnis sekaligus kehilangan sahabat atau sanak saudara Anda nantinya.

Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Bila pembahasan diatas lebih banyak mengenai kewajiban Anda selaku pelaku usaha, maka pada bagian ini kita akan membicarakan mengenai hak-hak Anda dan bagaimana melindunginya. Hak-hak yang akan dibahas disini adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang antara lain terdiri Hak Merek, Hak Paten, dan Hak Cipta. Mari kita mulai membahasnya satu-persatu.

a. Hak Merek
Sebagai seorang pengusaha, bukan tidak mungkin suatu saat nanti, Anda juga akan memberi merek pada produk Anda. Saat itu, jangan lupa untuk memberikan perlindungan pada merek Anda dengan cara mendaftarkannya ke Direktorat Jendrak Hak Atas Kekayaan Intelektual (Ditjen HAKI) Departemen Kehakiman. Perlindungan ini saat diperlukan karena apabila merek Anda sudah terkenal dan cukup digemari di pasaran, bukan tidak mungkin akan ada pihak-pihak yang berusaha menjiplaknya atau lebih parah lagi, mereka mendaftarkan nama merek Anda duluan ke Ditjen HAKI dan mengklaim merek Anda sebagai miliknya. Apabila Anda ingin mendaftarkan merk Anda ke Ditjen HAKI, Anda bisa melakukannya sendiri atau meminta bantuan Konsultan Merek dan Paten. Selain bantuan mendaftarkan merek ke Ditjan HAKI, melalui konsultan ini Anda juga bisa meminta konsultasi mengenai perlindungan atas HAKI Anda. Umumnya dengan melalui konsultan ini, prosesnya akan lebih mudah, karena Anda tinggal menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan pada konsultan dan Anda tinggal tahu beres saja.
b. Hak Paten
Hak ini umumnya berkaitan dengan teknologi dan inovasi baru yang diciptakan (invented) oleh perusahaan Anda. Inovasi ini bisa mencakup cara pengemasan, desain dan model, fungsi-fungsi, dan sebagainya. Inovasi ini juga rentan terhadap penjiplakan sehingga perlu dilindungi. Cara perlindungan Hak Paten sama dengan perlindungan Hak Merek, yaitu dengan mendaftarkannya ke Ditjen HAKI Depkeh.
c. Hak Cipta
Hak ini umumnya berhubungan dengan perlindungan karya intelektual atau karya seni seperti film, lagu, buku, dan sebagainya. Pemilik hak cipta (biasanya pencipta lagu, penulis buku, dan sebagainya) berhak atas royalty apabila karyanya dibeli, digunakan, atau digandakan secara sah oleh pihak-pihak lain sesuai dengan kesepakatan yang ada. Cara perlindungan Hak Cipta sama dengan perlindungan HAKI lainnya, yaitu dengan mendaftarkannya ke Ditjen HAKI Depkeh. Konsultannya pun masih sama, yaitu Konsultan Paten dan Merek.

Sekilas Mengenai Perpajakan

Sekarang ini aspek perpajakan menjadi semakin penting untuk diperhatikan. Hal ini tak lain karena pemerintah melalui Ditjen Pajak belakangan ini menggalakkan pemungutan pajak dimana-mana, baik dengan perluasan wajib pajak, maupun dengan penggiatan penarikan pajak atas wajib pajak yang sudah ada. Hal ini terjadi, karena pemerintah sangat membutuhkan uang untuk membiayai operasional negara, yang paling cepat pemenuhannya adalah melalui pajak.

Hal ini ditambah lagi dengan adanya pajak-pajak daerah yang semakin banyak karena diberlakukannya otonomi daerah. Pemerintah daerah menangkap adanya peluang untuk menambah pemasukan daerah dengan cara mengenakan pajak. Sebagai pengusaha, usaha Anda pun tak luput dari kewajiban membayar pajak. Sekedar informasi, pada saat ini untuk menjadi pengurus suatu perusahaan (direktur ataupun komisaris) diwajibkan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sehingga jika Anda ingin mendirikan usaha Anda saat ini, maka Anda harus ekstra hati-hati menyikapi pajak, karena jika lalai sedikit saja, maka bisa jadi Anda harus membayar denda yang cukup besar. Oleh karena itu sangat disarankan untuk menambah pengetahuan dan wawasan Anda mengenai perpajakan (terutama karena banyak peraturan pajak yang sulit dipahami) dan segera memenuhi perpajakan Anda.

Untuk mendapatkan informasi mengenai perpajakan, Anda bisa menghubungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah Anda. Disana Anda bisa menanyakan segala sesuatu mengenai pajak yang terkait dengan usaha Anda. Atau apabila Anda ingin lebih praktis, Anda bisa menghubungi Konsultan Pajak yang sekarang jumlahnya sudah relatif banyak. Anda bisa memperoleh informasi dan bahkan bisa mendapatkan asistensi dalam memenuhi kewajiban perpajakan Anda melalui Konsultan Pajak.

Saat ini banyak terdapat Kantor Konsultan Pajak dari yang skala besar sampai yang skala kecil. Umumnya semakin besar kantornya, semakin besar pula biaya jasa konsultasinya. Anda bisa memilih sendiri Kantor Konsultan Pajak yang sesuai dengan skala bisnis Anda. Alternatif lain sumber informasi perpajakan bagi Anda melalui buku-buku perpajakan yang telah banyak tersedia di toko-toko buku. Buku-buku tersebut cukup terjangkau harganya, hanya saja Anda memang harus sedikit membiasakan diri dengan istilah-istilah perpajakan yang memang membutuhkan untuk benar-benar dapat dipahami.

Notaris dan Fungsinya

Notaris adalah suatu jenis profesi yang bisa membantu Anda dalam mengurus dikumendokumen legal untuk bisnis Anda, seperti akta pendirian usaha, dan sebagainya. Anda bisa datang ke tempat Notaris tersebut dan berkonsultasi mengenai keinginan Anda untuk membuka usaha sendiri. Kemudian, Notaris tersebut akan memberikan saran-saran yang sesuai dengan kondisi Anda sekaligus menawarkan jasa yang bisa Anda dapatkan di kantor Notaris tersebut. Biasanya seorang Notaris akan menawarkan pengurusan kelengkapan administrasi hukum untuk pendirian badan hukum usaha Anda secara lengkap, dari A sampai Z.

Dalam kasus pendirian badan hukum, setidaknya secara garis besar Anda harus menentukan kira-kira badan hukum apa yang tepat baik dari segi manfaat maupun dari segi biaya pendirian. Mempertimbangkan badan hukum apa yang akan dipakai cukup penting juga karena disini berkaitan pula dengan biaya pendiriannya. Biaya pendirian disini terkait dengan biaya jasa (fee) yang Anda bayarkan ke Notaris. Biasanya besaran fee tersebut berbeda-beda tergantung dari jenis layanan yang diberikan. Sebagai contohnya, seperti telah kita singgung diatas bahwa fee untuk pendirian CV tentu berbeda dengan pendirian PT.

Semakin kompeten dan semakin berpengalaman seorang Notaris, maka biasanya akan semakin terkenal dia. Biasanya informasi mengenai Notaris yang terkenal didapat dari mulut-ke-mulut (karena profesi Notaris tidak boleh beriklan), sehingga Anda bisa saja bertanya kepada teman-teman atau kerabat mengenai siapa Notaris yang cukup baik. Perlu diingat bahwa notaris yang terkenal bukan berarti selalu memberikan hasil layanan yang memuaskan. Seringkali ada Notaris yang karena ‘kelarisannya’ sehingga kualitas layanan kepada klien menjadi menurun, sebaliknya banyak Notaris yang belum terkenal yang sedang aktif mencari klien sehingga berusaha menampilkan kualitas layanan yang terbaik. Notaris seperti ini biasanya selain menampilkan kualitas terbaik juga mengenakan fee yang cukup terjangkau.

Tips Memilih Notaris
  1. Coba lihat apakah partner kerja Anda menunjuk seorang notaris tertentu untuk keperluan usaha Anda. Sebagai contoh ada bank yang mensyaratkan notaris-notaris tertentu jika ingin mendapatkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk keperluan pengajuan kredit usaha.
  2. Perhatikan apakah usaha Anda memerlukan izin domisili. Bila ternyata usaha Anda memerlukan izin domisili, maka harus menggunakan jasa notaris yang berdomisili sama dengan lokasi usaha Anda.
  3. Jangan ragu untuk membanding-bandingkan notaris satu dengan yang lainnya dalam segi : Tarif jasa yang diberikan, lamanya pengurusan,sikap kerjasama yang baik, dan adanya rekomendasi dari teman atau kenalan.
  4. Bila memungkinkan, pemakaian notaris yang sudah kita kenal sebelumnya bisa menguntungkan karena negosiasi mengenai berbagai hal lebih dimungkinkan.

20 Oktober 2008

Macam-macam Badan Usaha di Indonesia

Anda sebagai pemilik usaha bebas untuk memilih bentuk badan hukum mana yang akan dijadikan badan hukum untuk usaha Anda. Hanya saja, Anda mesti tahu bahwa setiap bentuk badan hukum terikat oleh ketentuan hukum yang berbeda-beda. Termasuk hak dan kewajiban pemiliknya, berbeda-beda pula untuk masing-masing badan hukum.

Ada 4 macam golongan badan hukum, yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, dan PT.

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh seorang wirausaha. Dia bertanggungjawab atas segala harta kekayaan perusahaan tersebut dan mempunyai hak atas seluruh keuntungan dari hasil usaha. Namun dia juga mempunyai kewajiban tidak terbatas akan hutang yang ditanggung perusahaan apabila mengalami kerugian. Hal ini karena seluruh harta kekayaan pribadinya berada dalam status jaminan bagi usaha yang akan dijalankannya.

Kelebihan-kelebihan Perusahaan Perorangan :
Kelebihan-kelebihan bentuk usaha perseorangan adalah sebagai berikut:
  • Mudah dibentuk, murah biaya pembentukannya dan banyak di negara tidak memerlukan ijin pembentukan dari pemerintah.
  • Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang, yaitu wirausaha/pendiri usaha tersebut.
  • Pembuatan keputusan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
  • Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah bereaksi terhadap keputusan harian.
  • Relatif tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak pribadi/penghasilan bukan pajak usaha.
Kekurangan-kekurangan :
  • Tanggung jawab utang tidak terbatas. Artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan pribadi pemilik .
  • Jarang ada yang bertahan lama, di mana hal ini dapat saja disebabkan meninggalkan wirausaha (pendiri atau pemilik).
  • Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga rendah.
  • Relatif bergantung hanya pada pola pikir satu orang saja sehingga apabila dijalankan orang, tidak berpengalaman maka ancaman kegagalan adalah sangat besar.
2. Persekutuan (Firma atau CV)
Persekutuan (Firma atau Komanditer-CV) merupakan bentuk organisasi bisnis dimana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari usaha sehingga tanggung jawab dan hak akan ditanggung oleh mereka.

Firma adalah perusahaan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama di mana partner-partnernya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung jawab terhadap pihak ketiga. Di Indonesia bentuk firma banyak dipakai oleh perusahaan kantor konsultan manajemen, kantor pengacara, konsultan pajak, dan akuntansi.

Sedangkan persekutuan komanditer (CV) adalah perusahaan yang didirikan untuk menjalankan suatu usaha yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggung jawab renteng (solider) dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya.

Pada bentuk usaha jenis persekutuan ini, tugas/tanggung jawab masing-masing pendiri harus dijelaskan dalam akte pendirian perusahaan. Berikut ini contoh informasi yang harus dimasukkan ke dalam perjanjian antara lain: data-data pribadi para pendirinya, jumlah modal yang disetorkan, tanggung jawab manajemen dari para pendirinya, kekuasaannya, pembagian keuntungan, dan pembagian hutang.

Disamping persyaratan pendirian ini, perlu pula dipahami bahwa dalam bentuk CV salah seorang pendiri harus berfungsi sabagai general mitra yang bertangung jawab penuh atas pengendalian perusahaan dan hutang yang mungkin timbul. Sedangkan partner yang lain dapat berfungsi sebagai silent partner yaitu partner yang berperan tidak aktif pada bisnis yang akan dijalankan.

Kelebihan-kelebihan Persekutuan
Beberapa kelebihan dari bentuk persekutuan, baik firma maupun komanditer, adalah sebagai berikut:
  • Lebih mudah dan murah pembentukannya.
  • Pendiri dapat langsung menikmati keuntungan yang diperolehnya berdasarkan atas perjanjian yang telah dibuat.
  • Performa kerja yang umumnya baik karena kemampuan bekerjasama serta saling menunjang antara mitra dalam menjalankan bidang usaha serta penguasaan aspek-aspek penting dalam perusahaan.
  • Fleksibilitas lebih baik, respon terhadap tantangan bisnis dapat dilakukan dengan cepat.
  • Pengawasan dari pemerintah yang relatif longgar dan sangat jarang dilakukan intervensi dalam pengendalian suatu persekutuan.
  • Kemudahan perpajakan, para pendiri persekutuan hanya membayar pajak individu saja (PPh).
Kekurangan-kekurangan
Beberapa kelemahan dari bentuk persekutuan, baik firma maupun komanditer, adalah sebagai berikut:
  • Adanya pembagian hutang yang tidak berimbang dimana seorang mitra (aktif) harus menanggung seluruh hutang dari persekutuan yang ada.
  • Jarang ada yang yang bertahan lama, hal ini dapat disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut.
  • Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.
  • Banyak terjadi persekutuan dijalankan dengan bergantung hanya pada pola pikir general partner sehingga apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis yang akan digelutinya maka ancaman kegagalan sangat besar.
  • Kesulitan dalam meredam keinginan masing-masing mitra dalam upayanya memajukan perusahaan serta mencapai kompromi atas suatu keputusan atau kebijakan. Faktor yang terakhir ini benar-benar menentukan sukses atau tidaknya persekutuan itu di dalam menjalankan roda usahanya. Karena hanya dengan pengertian yang mendalam yang disertai dengan kemampuan berhubungan yang baik maka persekutuan dapat menjalankan roda usaha bisnis yang diinginkan.
3. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persayaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang PT, serta peraturan pelaksanaannya. Biasanya ijin pendirian PT akan dilaksanakan sepanjang PT tersebut tidak bertentangan dengan Undang-undang ketertiban umum dan kesusilaan yang ada, (lebih lengkap lihat UU No. 1 1999 tentang PT). Badan hukum ini sudah sangat populer di Indonesia. Terutama pada perusahaan-perusahaan yang telah tumbuh berkembang. Perusahaan yang akan go public terbuka juga harus berstatus PT. Sehingga kita mengenal PT. Danamon, Tbk, PT. Telkom, Tbk dan seterusnya.

Kelebihan-kelebihan PT
  • Adanya tanggung jawab atas hutangnya yang terbatas. Tanggung jawab hutang yang harus dibayar hanya terbatas atas jumlah saham yang dimiliki.
  • Adanya kemungkinan untuk menperjualbelikan saham yang dimilikinya.
  • Umumnya memiliki jangka waktu operasi tidak terbatas.
  • Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.
  • Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana para pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga profesional untuk menjalankan perusahaan yang ada.
Kekurangan-kekurangan PT
  • Keterbatasan dalam jenis-jenis bidang yang dijalankan. Umumnya bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh PT ditentukakan oleh ijin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang berlaku.
  • Adanya perbedaan kepentingan di dalam menjalankan PT. Terkadang pemilik saham minoritas dikalahkan oleh kepentingan pemilik saham mayoritas.
  • Adanya kewajiban-kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai pihak.
  • Biaya yang tidak sedikit untuk mendirikan suatu PT.
  • Adanya sistem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda di mana pajak atas PT itu sendiri, deviden yang diterima serta pajak individunya.

Perbedaan antara Usaha Perseorangan, Persekutuan, dan PT

No.KarakteristikPerusahaan PerseoranganPersekutuanPT
1.Metode pembentukanDibentuk atas keinginan pemiliknyaDibentuk atas keinginan berbagai pihakAnggaran dasar diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berwenang
2.Posisi hukumBukan entitas terpisah, pemilik adalah bisnisnyaBukan entitas hukum terpisahSelalu merupakan entitas hukum terpisah dan berbeda dengan pemiliknya. Adanya suatu fiksi legal untuk tujuan memiliki harta dan menjadi pihak bagi legitimasi
3.PertanggungjawabanTanggung jawab tidak terpisahTak terbatas (kecuali untuk kerjasama terbatas pada CV terbatas)Terbatas untuk pemegang saham dan pemegang saham tidak bertanggunga jawab atas hutang PT
4.Jangka WaktuDitentukan oleh pemilik. Pembubaran secara otomatis sesuai dengan keinginan pemiliknya.Dibubarkan dengan persetujuan pihak-pihak yang bersekutu, dengan kematian dari satu atau lebih pemiliknya atau dengan mundurnya salah satu dari sekutuDapat mempunyai keberadaan selama-lamanya
5.Pemindahan kepemilikanKepemilikan dapat dialihkan, tetapi firma milik individu tersebut tidak harus bubarMeskipun kepemilikan CV dapat dialihkan dengan penunjukkan, namun si tertunjuk tidak mempunyai hak penuh atas keputusanSaham kepemilikan dapat dengan mudah dialihkan
6.ManajemenSepenuhnya ada pada tangan pemilikMasing-masing sekutu utama mempunyai hak suara langsung dan sama manajemen kecuali ditentukan secara lain pada perjanjian yang dibuatPemegang saham memiliki direktur yang menentukan kebijakan dengan penentuan tugas-tugas yang harus dijalankan
7.PajakPemilik membayar pajak pribadi atas pendapatan bisnisnyaMasing-masing sekutu membayar proporsional dari pajak penghasilan atas keuntungan bersih CVPajak ganda, PT membayar pajak penghasilan atas keuntungan bersih tanpa pengurangan untuk devidan -dan pemegang saham membayar pajak pribadinya
8.Biaya Organsasi, biaya lisensi tahunan, dan laporan tahunanTidak adaTidak adaSemua diperluakan

Mentor Usaha dan Fungsinya

Mentor adalah seorang yang bisa membantu Anda dalam memberikan motivasi, kritik, masukan, bimbingan dan arahan yang diperlukan dalam menjalankan usaha. Kehadiran seorang mentor akan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan teknis pada diri pengusaha sehingga otomatis meningkatkan rasa percaya diri si pengusaha. Oleh karena itu sangat disarankan mencari mentor yang tepat bagi usaha Anda. Dalam bab ini, saya akan sedikit memberikan gambaran mengenai apa saja gunanya mentor, dimana Anda bisa mencari mentor, dan bagaimana sih kriteria mentor yang baik. Anda bisa menggunakan panduan yang saya berikan untuk kemudian dapat Anda kembangkan dan sesuaikan sendiri dalam mencari mentor yang tepat bagi usaha Anda.

Apa Gunanya Mentor ?
  • Memberikan motivasi dalam berusaha
  • Memberikan peringatan saat diperlukan
  • Membagi pengalaman dan pengetahuan
  • Memberikan analisa untuk memajukan usaha dan menyelesaikan masalah

Dimana Mencari Mentor?
Mentor bisa dijumpai di mana saja, bisa berupa orang yang Anda hormati, segani, dan Anda anggap nasehatnya patut didengar seperti orang tua Anda misalnya. Masalahnya tidak semua dari mereka memahami mengenai masalah teknis dalam usaha Anda. Oleh karena itu Anda bisa mendapatkan orang-orang yang memahami masalah teknis dalam menjalankan usaha untuk dijadikan mentor Anda antara lain sebagai berikut :
  1. Penulis Buku atau Pembicara Seminar/Training tentang Entrepreneurship
  2. Organisasi Kampus dan Organisasi Kepemudaaan yang terkait
  3. Dosen Anda yang kompeten sebagai entrepreneur
  4. Sahabat atau Kerabat
  5. Pengusaha yang telah Sukses
  6. Konsultan Usaha

Kriteria Mentor yang baik
Ada beberapa kriteria mentor yang baik adalah sbb:

1. Memahami pribadi Anda
Kriteria pertama yang harus dimiliki seorang mentor yang baik adalah memahami diri Anda. Dia harus memahami karakter pribadi Anda, visi dan misi Anda, keadaan keluarga Anda, kondisi keuangan Anda, dan lain sebagainya. Jadi seorang mentor yang baik selain harus mengerti teknis menjalankan usaha juga harus paham akan pribadi pengusahanya mengingat pengusaha dan bisnisnya adalah bagian yang tak terpisahkan. Pemahaman akan pribadi pengusaha juga merupakan dasar yang penting dalam pemberian saran oleh si mentor.
2. Memahami teknis operasional usaha
Sudah tentu kemampuan dalam menguasai teknis operasional usaha mutlak diperlukan. Dengan menguasai kemampuan teknis operasional usaha (terutama dalam satu bidang usaha dengan Anda), maka diharapkan akan terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman usaha dari si mentor kepada Anda selaku pengusaha.
3. Mempunyai objektivitas, etika, dan integritas
Kalau dalam poin no.1 disebutkan bahwa seorang mentor harus memahami diri Anda, maka bukan berarti bahwa si mentor harus selalu setuju dengan pendapat Anda. Seorang mentor yang baik harus tetap memandang permasalahan usaha secara objektif untuk dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk bagi usaha tanpa harus terikat pada sikap Anda. Jangan lupa untuk memilih mentor yang mempunyai integritas dan etika bisnis yang bagus. Hal ini sangat diperlukan karena nantinya si mentor akan tahu ‘isi perut’ usaha Anda. Jika si mentor tidak mempunyai etika dan integritas yang tinggi, bisa saja dia menceritakan rahasia bisnis Anda kepada kompetitor Anda, atau malah dia manfaatkan untuk kepentingan bisnis dia sendiri.
4. Mempunyai reputasi yang bagus di dunia usaha
Alangkah baiknya jika mentor Anda adalah seorang yang mempunyai reputasi yang bagus di dunia usaha. Apabila dia mempunyai reputasi yang bagus di dunia bisnis , Anda dapat menggunakannya namanya –tentu saja harus dengan seijin mentor Anda, untuk memperoleh relasi, jaringan usaha, atau kemudahan-kemudahan lainnya. Sebagai contoh, bila mentor Anda punya reputasi baik sebagai debitur di suatu bank, Anda bisa meminta ijin kepada mentor Anda untuk menggunakan namanya sebagai referensi dalam aplikasi pengajuan kredit usaha Anda ke bank. Biasanya dengan adanya referensi dari orang yang mempunyai reputasi bagus di bank tersebut, pihak bank akan lebih mudah meluluskan permohonan kredit Anda. Hanya saja harus diingat bahwa itu semua harus seijin mentor Anda, jangan sekali-kali melakukannya tanpa ijin, atau Anda akan dicap sebagai pengusaha yang tidak beretika. Jangan lupa juga bahwa sekali Anda ‘meminjam’ nama si mentor, Anda juga berkewajiban untuk selalu menjaga nama baiknya yang tercermin dari sikap dan perilaku Anda dalam menjalankan usaha Anda.

Dari uraian diatas, kita bisa simpulkan bahwa kehadiran seorang mentor juga bisa menjadi semacam second opinion dalam menjalankan usaha Anda. Ingat lho ya second opinion. Kenapa saya tekankan bahwa mentor menjadi second opinion? Karena ini adalah usaha Anda, Andalah yang harus jadi the-first opinion-nya. Oleh karena itu segala keputusan mengenai usaha Anda, Andalah yang menentukan. Jadi, meskipun sudah ada mentor yang handal, bukan berarti Anda lalu diam berpangku tangan saja. Hidup matinya usaha Anda tetap di tangan Anda.

Panduan / Manual Productsdb.com

Setelah menunggu beberapa bulan sejak lunching Productsdb.com, pada hari senin 20 Oktober 2008 panduan Productsdb.com telah selesai dan di upload dengan link www.productsdb.com/help/.

Dengan adanya panduan tersebut diharapkan anggota Productsdb.com lebih mudah dalam memposting, memelihara / maintenance maupun melakukan proses bisnis online pada control panel keanggotaan.

Segala pertanyaan, kritik, saran dengan senang hati kami terima demi peningkatan layanan untuk bisnis online anda.

17 Oktober 2008

Beberapa Kiat Menghindari Kegagalan di Awal Usaha

Mengenal Bisnis Anda Secara Mendalam
Kita telah menekankan perlunya pengalaman yang relevan dalam bisnis yang Anda akan didirikan. “Bila Anda masuk ke dalam suatu kegiatan yang tidak benar-benar Anda ketahui, Anda akan gagal,” kata seorang konsultan bisnis kecil. Dapatkah pendidikan yang terbaik yang mungkin diperoleh di bisnis itu sebelum membuka bisnis Anda sendiri. Baca segala hal yang mungkin jurnal niaga, majalah bisnis sehubungan dengan bisnis Anda. Hubungan pribadi dengan pemasok, pelanggan, perkumpulan bisnis, dan kegiatan lainnya dalam industri yang sama adalah cara lain yang baik untuk memperoleh pengetahuan itu.
Wirausahawan yang berhasil, bagaikan karet busa, menyerap sebanyak mungkin pengetahuan dari berbagai sumber.


Mengembangkan Bisnis yang Matang
Untuk wirausahawan yang baru, rencana bisnis yang ditulis dengan baik adalah resep yang sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa rencana bisnis yang matang, perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas. Namun para wirausahawan, yang cenderung menjadi orang yang cepat bertindak, sering kali melompat ke suatu usaha bisnis tanpa meluangkan waktu untuk mempersiapkan rencana tertulis yang menggambarkan pokok-pokok kegiatan bisnisnya. “kebanyakan wirausahawan tidak memiliki rencana bisnis yang matang,” kata seorang pemilik bisnis. “Tetapi rencana bisnis yang seksama dan informasi keuangan yang tepat merupakan hal yang kritis. Ini semua akan membantu dalam mengambil keputusan yang penting mengenai bisnis Anda; dan Anda harus terus menerus memantau apa yang Anda capai dibanding dengan apa yang Anda rencanakan.


Mengelola Sumber Daya Keuangan
Pertahanan terbaik untuk menghadapi persoalan keuangan adalah dengan mengembangkan sistem informasi keuangan dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan-pengambilan keputusan bisnis. Tidak ada wirausahawan yang dapat mengendalikan bisnisnya tanpa mengetahui kesehatan keuangannya. Langkah pertama dalam mengelola bisnis secara efektif adalah dengan memiliki modal permulaan yang cukup.
Sumber daya keuangan yang paling berharga untuk bisnis kecil adalah uang tunai. Memang menghasilkan laba itu penting untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, tetapi sebuah perusahaan harus cukup memiliki uang untuk membayar tagihan dan kewajiban lainnya.


Memahami Laporan Keuangan
Setiap pemilik bisnis harus mengandalkan catatan dan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya. Hampir selalu catatan-catatan ini hanya digu nakan untuk keperluan pajak dan tidak dimanfaatkan sebagai alat pengendali yang vital. Untuk benar-benar mengenal apa yang terjadi di dalam bisnis, seorang wirausahawan paling tidak harus memiliki pemahaman dasar mengenai akuntansi dan keuangan.


Belajar Mengelola Manusia Secara Efektif
Tidak menjadi soal apa jenis bisnis yang Anda luncurkan, Anda harus mengelola manusia. Setiap bisnis bergantung pada landasan karyawan yang terlatih baik dan termotivasi. Tidak ada pemilik bisnis yang dapat mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Orang-orang yang diperkerjakan oleh sang wirausahawan pada akhirnya akan menentukan seberapa jauh berusahaan akan berkembang atau seberapa dalam perusahaan akan jatuh.


Jaga Kondisi Anda
“Memulai bisnis seperti lari marathon. Bila Anda secara fisik dan mental tidak siap, sebaiknya Anda mengerjakan hal yang lain saja,” kata seorang konsultan bisnis. Keberhasilan bisnis Anda akan tergantung pada keberadaan dan perhatian Anda secara terus menerus, oleh karena itu Anda perlu memantau kesehatan Anda dengan cermat.

Beberapa Ancaman Kegagalan di Awal Usaha

  1. Sulit mencari sumber pembiayaan dari luar, karena biasanya wirausaha baru belum dipercaya oleh perbankan.
  2. Manajemen keuangan internal yang masih lemah karena modal kerja yang terbatas, cash flow yang tersendat-sendat dan lain-lain.
  3. Masalah pasar yang tidak sesuai dengan prediksi di awal usaha, seperti tergantung pada beberapa klien tertentu, tingkat penjualan yang rendah, distribusi yang amburadul, tidak ada promosi dan lain-lain.
  4. Tidak ada usaha untuk mengembangkan produk. Biasanya perusahaan baru menganggap bahwa research and development (R&D) tidak diperlukan, padahal fungsi R&D adalah membuat produk kita menjadi lebih unik dan mempunyai nilai lebih dibandingkan pesaing kita.
  5. Manajemen produksi atau operasi yang masih kacau. Perusahaan baru berhadapan dengan masalah apakah akan menggaji profesional yang telah berpengalaman namun mahal. Hal itu biasanya akan menimbulkan quality control yang tidak memadai. Belum lagi ditambah masalah penyediaan bahan baku, dan sebagainya.
  6. Manajemen sumber daya yang lemah. Biasanya perusahaan baru merekrut pegawai tidak secara profesional karena alasan biaya. Hal ini akan melemahkan jajaran ‘pasukan’ di perusahaan tersebut. Apalagi jika pimpinan perusahaan merupakan orang yang menganut paham nepotisme.
  7. Tidak ada pengalaman mengelola sumber daya yang ada.
  8. Lingkungan ekonomi yang tidak ramah. Tahun 1998 merupakan contoh dari lingkungan ekonomi yang tidak ramah di Indonesia. Seorang calon wirausaha akan berpikir lagi untuk memulai bisnisnya karena nilai tukar rupiah melemah sehingga barang-barang menjadi jauh lebih mahal daripada sebelumnya.
  9. Kurangnya pengetahuan tentang peraturan atau aturan main didunia bisnis.

Sudah siapkah Anda memulai bisnis ?

Gordon B. Baty (1994) membantu kita menjawab pertanyaan ini. Paling tidak ada 4 (empat) pertanyaan yang harus kita jawab, walaupun kita telah “merasa” menemukan bisnis yang akan kita tekuni. Dangan menjawab pertanyaan tersebut kita mengevaluasi ulang proses pengambilan keputusan dalam memulai suatu bisnis baru. Keempat pertanyaan tersebut adalah:
  1. Apakah produk kita adalah ide-ide yang benar-benar baru?
  2. Apakah biaya awal cukup realistis?
  3. Apakah pasar “perdana” kita cukup realistis?
  4. Adakah konsumen awal kita?
Technical Feasibility berorientasi kepada produk atau jasa`yang dapat memuaskan calon konsumen. Diantaranya meliputi:
  1. Desain produk atau tampilan produk.
  2. Fleksibilitas dalam pemenuhan kebutuhan konsumen.
  3. Ketahan bahan-bahan baku.
  4. Keamanan produk.
  5. Tingkat kerusakan yang wajar.
  6. Biaya perawatan yang mudah dan murah.
  7. Standarisasi demi efisiensi.
  8. Mudah diproduksi.
  9. Mudah dioperasikan dan digunakan.
Marketibility berorientasi pada pasar atau konsumen.
  1. Manakah pasar potensial kita dan siapakah konsumen kita?
  2. Sampai seberapa jauh kita bisa mengeksploitasi pasar yang ada?
  3. Bagaimanakah peluang dan resiko jika kita menyerbu potensial pasar?

Tahapan Perkembangan Usaha

Secara sederhana proses tersebut dapat kita bagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah tahap awal ketika seorang calon pengusaha baru masuk garis start berbisnis. Tahap dua adalah awal mengembangkan usaha, dan terkhir adalah tahap pemantapan, atau mempertahankan keunggulan bisnis. Ketiga tahap tersebut dilalui dengan ketegangan, dan tingkat uji coba yang tinggi. Ilmu bisnis dan menajemen yang dipelajari di bangku sekolah, atau kiat bisnis yang pernah ditanyakan kepada saya, mungkin bisa menjawab masalah, tetapi banyak persoalan yang bisa dijawab hanya dengan proses tersebut. Proses ini dalam manajemen disebut tacit knowledge.

Tahap pertama, saya kira yang paling menegangkan dan paling banyak menyerap energi dari pengusaha tersebut. Di sini, seorang calon pengusaha yang telah memutuskan bahwa dia akan meraih mimpinya, meninggalkan pekerjaan rutinnya sebagai orang gajian, dan rela menaggung resiko kegagalan.

Jika lolos dari tahapan ini, dia memasuki tahap pengembangan. Kerepotan disini berbeda dengan yang pertama. Di sini pengusaha tersebut berperang dangan pilihan-pilihan yang sulit, terutama dalam mempertahankan cashflow. Bagaimana menjaga keseimbangan input dan output serta menjaga stamina dan semangat para partner dan karyawan. Seperti bermain sepak bola dalam tahap ini sebuah tim harus menguasai bola pada menit-menit terkhir ketika skor masih imbang. Jika salah melangkah, gawang sendiri bisa kebobolan dan tidak bisa membayar tagihan-tagihan.

Akhirnya, pada tahap ketiga bisnis sudah berjalan tanpa kehadiran pengusaha secara operasional. Sistem sudah berjalan, dan tugas selanjutnya adalah mencari bisnis baru atau mengembangkan pasar untuk mengembangkan kue besar.

15 Oktober 2008

Penguasaan Aspek Dasar dari Bidang Usaha

Anda pun perlu memahami beberapa aspek teknis dasar dalam membuka usaha. Pemahaman akan beberapa aspek teknis ini akan mempermudah langkah Anda dalam membuka maupun dalam menjalankan usaha tersebut. Beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

1. Permodalan Usaha
Permodalan memang seringkali menjadi permasalahan besar bagi mereka yang ingin membuka usaha. Apalagi bagi para calon young entrepreneur yang kebanyakan masih mempunyai dana yang pas-pasan. Yang harus diketahui disini terutama adalah kebutuhan modal secara persis.
2. Aspek hukum dalam usaha
Aspek hukum dalam bisnis bisa menjadi ganjalan di kemudian hari jika kita kurang memahaminya. Untuk menghindari masalah di kemudian hari, ada baiknya Anda mempelajarinya sejak dari awal. Beberapa hal yang pokok yang sebaiknya mendapatkan perhatian khusus antara lain mengenai masalah badan hukum usaha, aspek perpajakan, masalah hak paten, merek, dan juga hak cipta.
3. Pengelolaan Keuangan Usaha
Selama Anda mempersiapkan dan membuka usaha, satu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah pengelolaan keuangan yang baik. Keuangan adalah urat nadi perusahaan sehingga bila terjadi kebocoran dalam keuangan akibatnya bisa fatal. Satu hal penting yang harus selalu diingat disini adalah jangan lupa memisahkan keuangan pribadi dari keuangan usaha. Jangan lupa juga untuk menyiapkan alternatif-alternatif penyelamatan keuangan Anda jika usaha Anda mengalami kerugian.
4. Menghadapi Persaingan memperebutkan Pelanggan (termasuk marketing)
Sekali kita memutuskan untuk terjun ke dunia usaha, berarti kita harus siap untuk bersaing dengan pemain-pemain lain karena kita tidak sendirian di dunia bisnis. Persaingan ini sangat erat hubungannya dengan bagaimana memperebutkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Memperebutkan pelanggan tidak akan lepas dari urusan pemilihan pasar usaha yang tepat, mempromosikan usaha, dan bagaimana mempertahankan pelanggan dengan cara meminimalkan keluhan mereka.
5. Perlunya mencari mentor yang kompeten
Seorang mentor yang bisa membimbing Anda dalam menjalankan usaha akan sangat bermanfat. Mentor dapat berfungsi sebagai pembimbing Anda dalam segi teknis maupun psikologis usaha. Seorang mentor yang baik dapat memberikan motivasi dan arahan yang tepat dalam bisnis Anda. Hal ini tentu saja dapat mengurangi kegamangan sekaligus meminimalkan risiko usaha Anda.
6. Evaluasi usaha
Evaluasi usaha sangat penting untuk mengetahui kondisi usaha Anda, memperbaiki aspek yang masih lemah dan menyempurnakan yang sudah baik, serta memberikan arah perkembangan usaha Anda selanjutnya. Dalam kondisi yang buruk, evaluasi bisa memberikan arah apakah Anda sebaiknya meneruskan usaha Anda atau menutup usaha Anda. Evaluasi usaha bisa dilakukan secara berkala ataupun secara insidentil jika dirasa ada masalah mendesak yang membutuhkan evaluasi segera. Aspek yang perlu dievaluasi dalam evaluasi rutin mencakup semua aspek yang ada dalam usaha kita antara lain kondisi keuangan usaha, efektifitas dan efisiensi usaha.

Kendala dari Orang Terdekat

1. Orangtua
Tidak sedikit calon yang entrepreneur yang mengungkapkan kepada saya, bahwa salah satu kendala yang dialaminya dalam memulai usaha adalah adanya kendala berupa tentangan dari orangtua. Hal ini tentu merupakan salah satu masalah besar yang memang harus dicarikan solusinya. Maklum, kebanyakan dari calon young entrepreneur memang sangat dekat dan masih sangat tergantung dengan orangtua. Berikut ini beberapa alasan yang sering dikemukakan oleh orangtua sebagai dasar penentangan atas langkah Anda sebagai entrepreneur :
  • Ketidakmampuan dalam time management
  • Meneruskan usaha orang tua
  • ‘Kerja kantoran’ lebih bergengsi
  • Ketidakyakinan atas kemampuan bisnis Anda
2. Sahabat
Tapi bisa juga terjadi bahwa kawan atau sahabat Anda justru menjadi kendala yang paling besar bagi perjuangan Anda menjadi seorang entrepreneur. Misalnya saja, mereka bisa saja mengendorkan semangat Anda baik secara disengaja maupun tidak disengaja.

Sebagai contoh, jika Anda pernah mencoba berbisnis dengan menjadi distributor multi-level marketing (MLM), pernahkah Anda mencoba menawarkannya pada kawan atau sahabat Anda? Kemudian, apa reaksinya? Saya percaya bahwa Anda pernah menawarkannya pada sahabat terdekat anda dan saya percaya juga bahwa banyak diantara mereka yang melakukan penolakan. Bahkan, seringkali juga mencemooh dan mencela keputusan Anda untuk menjadi distributor MLM. Lebih ekstremnya lagi, mereka bisa saja meninggalkan Anda dan Anda tidak lagi dianggap sahabat oleh mereka. Dinilah keteguhan mental Anda sebagai seorang entrepreneur akan diuji, sekaligus Anda akan dapat melihat siapa sebenar-benarnya sahabat sejati Anda. Sahabat sejati akan selalu bisa menerima Anda dalam kondisi apapun.
3. Pacar atau calon pasangan hidup
Nah, ini dia. Jangan pernah meremehkan keberadaan pacar Anda , apalagi kalau pacar Anda merupakan ‘pacar tetap’ alias sudah pasti menjadi calon istri atau suami Anda kelak. Dukungan pacar Anda terhadap langkah yang Anda ambil untuk menjadi entrepreneur bisa menjadi sumber kekuatan yang akan membuat semangat Anda menyala-nyala dan pantang menyerah menghadapi berbagai kendala.

Namun bisa juga bahwa calon pasangan hidup Anda akan menentang keras langkah Anda ini. Alasannya bisa bermacam-macam seperti halnya kendalan dari orangtua, dari mulai urusan gengsi hingga yang lebih substansial adalah masalah ketidakpastian income.

Disini kita tidak bisa memberikan rumusan baku dalam memberikan solusi karena sifatnya akan sangat pribadi sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing orang. Yang penting disini adalah, komunikasi antara Anda dan pasangan Anda harus selalu diutamakan. Yakinkan pasangan Anda bahwa langkah yang Anda tempuh ini semata-mata demi masa depan Anda dan dia nantinya. Tentu saja selain Anda harus bisa ‘merayu’ pasangan Anda untuk mendukung langkah Anda, Anda juga harus berpikir lebih matang dalam mengambil langkah sebagai entrepreneur karena kondisi Anda yang sudah memiliki pasangan. Misalkan saja, Anda bisa saja bekerja dulu supaya mendapatkan gaji tetap , tetapi sambil membuka usaha sampingan yang akan terus dikembangkan sampai akhirnya Anda bisa full mengurusi usaha tersebut.

Pemilihan Bidang Usaha

Ada beberapa hal yang bisa Anda gunakan sebagai patokan awal dalam memilih suatu bidang usaha yang akan Anda tekuni dalam jangka panjang:

1. Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi Anda
Anda perlu mengenali karakter bidang usaha Anda. Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar Anda sesuai dengan karakter usaha Anda.
2. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut
Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha yang akan digelutinya. Kenyataan menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik. Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan Anda. Karena hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan berbagai tambahan analisa lainnya.
3. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut
Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut. Kita bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kemampuan kita. Beberapa poin dalam analisa atau riset yang bisa dijadikan ukuran kemampuan kita adalah :
  • Kemampuan modal usaha kita
  • Kemampuan dalam hal keahlian kita
  • Kemampuan kita membagi waktu (terutama bagi Anda yang masih kuliah)
  • Kemampuan kita untuk mengimbangi dinamika dunia usaha sekaligus mengantisipasi persaingan yang ketat
  • Dan lain-lain.
4. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut
Dalam memilih bidang usaha yang Anda geluti, sudah pasti Anda harus memperhitungkan berapa pengembalian modal (return) yang akan Anda dapatkan dari usaha tersebut. Hasil perhitungan tersebut haruslah dibandingkan dengan ririko-risiko yang mungkin terjadi. Jika dari perhitungan awal saja, usaha tersebut sudah nampak tidak layak dijalankan, buat apa Anda memaksakan diri? Hal lain yang perlu dilihat adalah kemungkinan bidang usaha tersebut untuk terus berkembang baik dari segi besaran pasar maupun kemungkinan terciptanya cabang-cabang bidang usaha yang saling berkaitan. Contohnya tumbuhnya industri ponsel mendorong banyaknya toko ponsel, aksesoris ponsel, kios voucher isi ulang, download ringtone dan sebagainya. Hati-hati jika Anda memilih bidang usaha yang meskipun Anda kuasai betul, namun sudah tampak jenuh atau cenderung menyusut pasarnya. Bisa-bisa usaha Anda akan sulit berkembang nantinya.

Persuasi dan Negosiasi

Dalam hidup ini, akan banyak sekali dijumpai saat-saat dimana Anda harus melakukan kegiatan persuasi (membujuk)-negosiasi (perundingan)-dan membuat deal (kesepakatan). Contohnya saja, jika Anda masih mendapat uang saku dari orang tua, Anda bisa melakukan persuasi dan negosiasi pada orang tua Anda untuk menaikkan uang saku Anda. Kemudian deal yang terjadi akan sangat tergantung dari hasil negosiasi yang dilakukan.

Demikian juga dengan dunia bisnis, Anda akan banyak sekali melakukan hal serupa misalkan saja negosiasi harga dengan supplier¸membujuk pelanggan, negosiasi dengan instansi terkait, dsb. Kemampuan untuk melakukan persuasi-negosiasi-dan membuat deal sebenarnya sangat bisa dilatih. Semakin sering Anda melakukannya, semakin mahirlah Anda.

Disini, Anda bisa membaca buku atau mengikuti pelatihan –pelatihan mengenai hal tersebut. Dalam kesempatan, ini saya hanya akan memberikan beberapa hal untuk Anda ingat dalam melakukan persuasi, negosiasi, dan membuat kesepakatan.

1. Itikad baik untuk mencapai win-win situation
Pastikan dalam melakukan persuasi dan negosiasi, Anda mempunyai itikad baik untuk menghasilkan suatu kesepakan yang memuaskan Anda dan pihak yang diajak bernegosiasi. Istilahnya win-win situation. Dengan itikad baik ini Anda tidak akan menawarkan hal-hal yang hanya menguntungkan diri Anda dan merugikan pihak lain. Jika ini yang terjadi, seringkali proses negosiasi akan mentok. Namun jika yang Anda tawarkan adalah win-win situation, maka besar kemungkinannya pihak yang Anda hadapi akan lebih bisa menerima dan mempertimbangkan tawaran Anda. Ingatlah, bahwa tidak ada orang di dunia ini yang mau dirugikan.
2. Percaya diri dan penuh persiapan
Sebelum Anda mulai proses persuasi dan negosiasi, persiapkan diri Anda sebaik-baiknya. Persiapkan materi yang akan Anda bicarakan dan persiapkan penampilan sesuai dengan kondisi pihak yang yang akan Anda ajak bernegosiasi. Persiapan yang matang akan menambah rasa percaya diri Anda. Bernegosiasi tanpa adanya rasa percaya diri sama dengan membiarkan diri Anda ‘dibantai’ habis-habisan oleh lawan negosiasi Anda. Bisa saja dia akan merasa tidak percaya pada Anda atau malah dia menolak semua hal yang Anda ajukan padanya. Yang paling parah adalah jika dia justru bisa ‘menekan balik’ Anda sehingga Anda justru terpaksa menerima apapun yang dia tawarkan pada Anda meskipun kadang itu merugikan Anda. Lakukan persiapan yang cukup untuk meningkatkan rasa percaya diri supaya kejadian tersebut bisa dihindari.
3. Kemampuan Berdiplomasi
Kemampuan berdiplomasi adalah sesuatu yang harus Anda miliki sewaktu melakukan negosiasi. Kemampuan diplomasi yang baik akan membuat lawan negosiasi terkesan dan merasa nyaman bernegosiasi dengan kita. Hal-hal pokok yang terkait dengan diplomasi adalah kemampuan untuk berdiskusi secara sopan namun tetap tegas. Contoh yang paling jelas adalah ketika Anda menolak tawaran dari lawan negosiasi. Lakukan penolakan secara tegas namun tetap sopan sehingga lawan diskusi tidak tersinggung. Prinsip dasar yang harus selalu ditanamkan dalam diplomasi adalah ‘hati boleh panas, tapi kepala harus tetap dingin’. Artinya, meskipun hati mungkin terasa jengkal dan marah, namun pikiran harus tetap jernih dan fokus pada materi diskusi. Prinsip ini sangat berguna terutama ketika proses negosiasi berjalan alot dan mungkin saja terjadi ketegangan antara pihak-pihak yang bernegosiasi.
4. Profesionalisme
Ketika Anda sedang melakukan kegiatan persuasi-negoasiasi, dan membuat deal,jangan pernah meninggalkan sikap profesionalisme. Sekalipun Anda masih duduk di bangku kuliah dan belum pernah bekerja sama sekali, Anda harus tetap mengedepankan sikap profesional. Sikap profesional bisa tercermin dari hal-hal berikut ini :
  • Selalu tepat waktu pada kegiatan yang telah dijanjikan (misal : menghadiri pertemuan, mengantar barang ke pelanggan, menyelesaikan pesanan pelanggan, dsb).
  • Berpakaian rapi dan pantas sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
  • Menepati janji-janji yang telah diucapkan.
Sikap profesional ini akan membuat pihak-pihak yang berhubungan dengan Anda menjadi lebih respek pada Anda dan bersedia menjalin atau memperpanjang hubungan kerjasama dengan Anda.

LANGKAH AWAL MEMULAI NETWORKING SECARA SEDERHANA

Ada beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan sedari sekarang sebagai langkah awal Anda untuk memulai networking :

1. Tumbuhkan rasa percaya diri yang kuat.
Seringkali mahasiswa atau kaum muda merasa kurang ‘pe-de’ jika harus berhadapan dengan orang yang lebih tua atau berpengalaman. Hal ini terjadi karena kadang mereka merasa lebih muda dan kurang berpengalaman. Jika Anda memang kompeten, kenapa harus minder? Tunjukkan rasa percaya diri Anda (bukan sombong lho!) dan mereka akan lebih menghargai Anda dan bersedia menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Anda.
2. Jadilah ‘anak gaul’
‘Anak gaul’ adalah potensi yang sangat baik untuk menjadi young entrepreneur. Itu sebabnya kenapa banyak entrepreneur sukses bukanlah mereka yang rajin di kelas melainkan ‘anak gaul’ yang aktif ‘kelayapan’ di luar. Tentunya ‘kelayapan’ disini adalah dalam arti yang positif, misalkan aktif di organisasi kampus atau masyarakat, magang kerja, dan lain sebagainya. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Anda untuk menambah banyak kenalan baru yang bisa saja nantinya menjadi relasi bagi bisnis Anda Bahkan Anda yang berhobi dugem pun punya peluang yang sama untuk menjalin relasi dengan kenalan-kenalan yang Anda jumpai di saat dugem. Tentunya disini Anda harus lebih selektif dalam mengenali kawan mana yang kira-kira berpeluang untuk diajak kerjasama dalam koridor bisnis.
3. Miliki kartu nama dan berikan pada kenalan baru Anda
Kartu nama adalah sarana menjalin networking yang murah dan efektif. Kenalan baru yang menerima kartu nama Anda akan lebih mudah dalam mengingat Anda dan menghubungi Anda bila kemudian ada keperluan tertentu. Anda yang belum bekerja bisa menggunakan kartu nama pribadi atau organisasi kampus.masyarakat yang Anda ikuti. Jika organisasi Anda tidak menyediakannya, berinisiatiflah membuat sendiri. Saya melakukannya ketika saya kuliah dulu.

Pastikan nama dan alamat kontak Anda tercantum jelas di kartu nama. Untuk kartu nama pribadi, pastikan minat atau keahlian khusus Anda tercantum di kartu nama. Minat atau keahlian khusus akan membuat penerima kartu nama tertarik untuk mengenal Anda lebih dekat. Jangan lupa setelah memberikan kartu nama pada seseorang, mintalah dia memberikan kartu namanya juga. Jika dia tidak mempunyai kartu nama, mintalah dia menuliskan nama, profesi, dan nomor kontaknya pada daftar kontak di agenda atau ponsel Anda.
4. Tawarkan persahabatan yang tulus
Relasi bisnis yang solid kadangkala terbentuk dari suatu persahabatan yang akrab. Untuk itu berkawanlah dengan siapa saja pandang bulu. Jangan terburu-buru untuk membicarakan masalah bisnis dengan orang baru saja Anda kenal. Bisa saja orang tersebut malah jadi berpikir bahwa Anda hanya mau ‘memanfaatkan’ dia. Tawarkan persahabatan yang tulus terlebih dahulu. Jika mereka menganggap bahwa Anda orang yang kompeten dan merupakan sahabat yang baik, maka peluang kerjasama bisnis itu akan muncul dengan sendirinya.

Sumber : Pietra Sarosa, RFA (2005) “Becoming A Young Entrepreneur.” PT. Elex Media Komputindo.

Networking : Modal Dasar seorang entrepreneur

Seorang pengusaha jelas harus memiliki skill diatas rata-rata dalam berhubungan dengan orang lain. Kemampuan berhubungan dengan orang lain memudahkan dalam membangun relasi dengan banyak pihak atau istilahnya melakukan networking. Disini kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain jelas harus terus diperbaiki dan dikembangkan, bukannya justru dihindari.

Network atau jaringan relasi adalah modal yang paling berharga dalam merintis bisnis baru Anda. Dengan mempunyai banyak jaringan relasi, Anda bisa mendapatkan antara lain hal-hal berikut ini :
  • Berita-berita atau informasi terbaru yang seringkali bisa ditangkap sebagai peluang bisnis atau sebagai alat pengamatan kondisi bisnis terbaru (termasuk mengamati kegiatan pesaing).
  • Pihak-pihak yang mungkin bisa memberikan dukungan bagi bisnis Anda, misalkan permodalan,tenaga kerja, pemasaran dan distribusi, atau mungkin mentor yang bisa memberikan bimbingan untuk Anda.
Untuk memulai membangun network kita harus memulai dengan langkah-langkah yang sederhana dalam kehidupan sehari seperti:
  1. Tumbuhkan rasa percaya diri yang kuat.
  2. Jadilah ‘anak gaul’.
  3. Miliki kartu nama dan berikan pada kenalan baru Anda.
  4. Tawarkan persahabatan yang tulus.