30 Desember 2008

Penambahan keranjang, produk dan usaha rekanan menggunakan AJAX

Perubahan metode penambahan keranjang, produk, dan usaha rekanan pada tanggal 30 Desember 2009 telah selesai dilakukan dengan menggunakan AJAX sehingga ketika dilakukan proses "Tambah Produk Ke Keranjang", "Memasukkan Produk Ke Produk Rekanan" dan "Memasukkan Rekanan Ke Usaha Rekanan" tidak perlu lagi load / refresh halaman secara keseluruhan sehingga akan mempersingkan proses.

Dengan menggunakan AJAX, anggota Productsdb.com akan lebih cepat dan mudah dalam melakukan proses transaksi pada halaman website.

29 Desember 2008

Analisa Laporan Keuangan

Rasio keuangan merupakan salah satu alat ukur untuk mengukur kinerja operasional suatu usaha setelah berjalan. Berikut beberapa rasio yang biasa digunakan:
  • Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu usaha untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan harta lancarnya. Semakin rasionya berarti semakin baik.
Rasio Lancar =Aktiva Lancar
Utang Lancar

  • Debt to Equity
Fungsinya mengukur rasio antara utang ( debt) dan modal sendiri (equity)
Debt to Equity =Total Hutang
Kekayaan Bersih

  • Debt Ratio
Fungsinya mengukur rasio antara utang ( debt) dan total harta. Merupakan suatu ukuran dari penjaminan (collateralization)
Debt Ratio =Total Hutang
Total Harta

  • Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Secara sederhana dapat diartikan seberapa seringnya dalam setahun, Anda menjual dan mengganti persediaan barang dagangan Anda.
Perputaran Persediaan =Penjualan
Rata-rata Persediaan pada Harga Pokok

  • Keuntungan atas Penjualan (Margin on Sale)
Rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase keuntungan bersih setelah pajak dibandingkan dengan total penjualan.
Keuntungan atas Penjualan =Keuntungan Bersih setelah Pajak
Penjualan

  • Laba atas Total Harta
Rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase keuntungan bersih setelah pajak dibandingkan dengan total harta.
Laba atas Total Harta =Keuntungan Bersih setelah Pajak
Total Harta

  • Modal Kerja
Mengukur modal kerja dalam operasi usaha sehari-hari
Modal Lancar = Total Harta Lancar – Total Hutang Lancar
  • Kekayaan Bersih
Kekayaan bersih didapat dari total harta dikurangi total utang. Apabila kekayaan bersih suatu usaha adalah negatif, maka secara teknis usaha tersebut bisa dikatakan bangkrut.
Kekayaan Bersih = Total Harta – Total Hutang
  • Pertumbuhan Penjualan
Suatu cara untuk mengukur dan membandingkan pertumbuhan penjualan terhadap tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Penjualan per Tahun =Penjualan Tahun berjalan –penjualan Tahun sebelumnya
Penjualan tahun Sebelumnya

Productsdb.com Goes International Part 2

Tepat tanggal 29 Desember 2009 atau 1 Muharram Hijriyah, telah selesai entry data dan perubahan kode program yang semula direncanakan selesai tanggal 31 Desember 2009. Bukan hanya selesai lebih awal, tapi juga ada penambahan data beberapa negara yang meliputi Australia, China, Japan, Korea (South), Malaysia, Singapore dan USA. Sehingga dengan adanya penambahan data tersebut pada halaman depan Productsdb.com, fitur pencarian lebih luas.

Fitur pencarian saat ini menggunakan metode AJAX dimana pada saat user / pengguna melakukan pencarian produk pada negara tertentu, misalkan Indonesia, maka akan secara otomatis pada listbox (data propinsi) akan refresh (mengambil data propinsi Indonesia saja) dalam kurun waktu beberapa detik (tergantung kecepatan akes internet) tanpa harus me-reload halaman seluruhnya.

27 Desember 2008

Productsdb.com Goes International Part 1

Setelah beberapa bulan sejak Productsdb.com online, ditargetkan pada awal tahun 2009 keanggotaan tidak hanya dari Indonesia tatapi dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Japan, China. Pada tanggal 24 Desember 2008 telah mulai dilakukan entry data-data untuk negara tersebut di atas seperti propinsi dan kota serta perubahan kode pemrograman yang secara signifikan berubah.

Diharapkan dengan perluasan keanggotaan ini produk-produk dalam negeri dapat dikenal oleh masyarakat internasional serta mempermudah pengusahan, pedagang dalam negari bisa mencari produk luar negeri dengan cepat.

26 Desember 2008

Menghitung Titik Impas

Titik impas (Break Even Point = BEP) adalah titik dimana penjualan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jadi jadi semua biaya yang dikeluarkan oleh bisnis Anda sudah tertutup oleh volume penjualan. Dengan demikian semua penjualan diatas titik impas menghasilkan laba, dan penjualan dibawah titik impas akan menghasilkan kerugian.

Kebanyakan usaha yang baru berdiri akan mengalami kerugian, dan untuk bisa survive, maka usaha tersebut minimal harus impas. Nah, perhitungan titik impas berikut ini akan sangat membantu Anda sebagai pemilik usaha dalam memperkirakan kapan titik impas dan profit akan dicapai.

Berikut ini adalah perhitungan sederhana jumlah penjualan unit yang harus Anda capai supaya mencapai titik impas:

Unit terjual untuk impas = Total biaya tetap bulanan
gross profit/ unit – variable cost per unit


Jadi misalkan dalam contoh Toko Roti "Kedungrejo", didapat bahwa total biaya tetap bulanannya adalah Rp. 15.000, sedangkan gross profit per unitnya adalah Rp. 3000,- (Rp. 150.000/ 50), dan variable cost per unit adalah Rp. 200,- (Rp. 10.000/50), jadi untuk bisa impas roti yang harus terjual adalah sejumlah:

= Rp. 15.000,-/ (Rp. 3.000 - Rp. 200)
= Rp. 15.000/ Rp. 2800
= 6 buah roti

Jadi dengan menjual enam buah burger, Anda akan mencapai impas antara penjualan dan biaya. Silakan mencoba menghitungnya sesuai kolom yang disajikan pada bagian laporan rugi-laba.

Mengenal Laporan Arus Kas

Berbeda dengan laba yang diperoleh dari suatu usaha dimana laba merupakan selisih penjualan dikurangi pengeluaran, maka cashflow adalah selisih dari cash yang diterima dikurangi cash yang dikeluarkan (dibayarkan). Perlu diingat, bahwa tidak setiap penjualan berpengaruh terhadap cashflow. Penjualan dengan sistem kredit akan menghasilkan laba (rugi), tetapi pada saat penjualan terjadi belum terjadi penerimaan cash. Penerimaan cash akan terjadi pada saat piutang tersebut dibayar oleh pelanggan.

Proyeksi cashflow ini berguna bagi pemilik usaha untuk memperkirakan berapa besar cash yang diperlukan untuk mencapai target penjualan, dan apakah cash yang dimiliki mencukupi untuk kebutuhan operasional usaha. Dengan perkiraan tersebut akan dapat diambil langkah apakah pemilik usaha akan menggunakan modal sendiri ataukah dia harus mengajukan pinjaman dana pada pihak lain.

Seperti halnya pada proyeksi laba rugi, maka pada perencanaan usaha sebaiknya dibuatkan proyeksi cashflow selama minimal 1 tahun dan dibuat per-bulan.