18 Januari 2009

Entrepreneur adalah pemimpin

Seperti yang telah Anda ketahui, seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan, salah satu yang terpenting adalah kemampuan untuk memimpin. Bahkan, sebagai seorang entrepreneur, Anda adalah seorang pemimpin. Mengapa demikian? Kontribusi utama seorang pemimpin adalah menciptakan visi bagi organisasi dan strategi bagaimana mencapai visi tersebut. Sebagai pemilik usaha, Andalah yang menentukan arah perkembangan suatu usaha.

Andalah yang menentukan usaha ini akan dibuat jadi seperti apa, sebesar dan semaju apa, serta bagaimana caranya. Anda pulalah yang akan mengarahkan dan membimbing semua karyawan Anda untuk mencapai tujuan perusahaan. Bahkan Anda pula yang menentukan apakah usaha ini akan terus dikembangkan atau akan dibiarkan saja hingga akhirnya mati. Semua itu adalah keputusan Anda sebagai pemilik usaha. Oleh karena itulah, mengapa sebagai pemilik usaha Anda juga merupakan seorang pemimpin.

Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Bahkan seorang entrepreneur sukses, Ir. Ciputra yang berhasil dalam mengembangkan Ciputra Group pernah menyatakan bahwa faktor keberhasilan suatu usaha 50% bergantung pada pemimpin dan kepemimpinannya, sedangkan 50% sisanya bergantung pada kualitas dan moral para karyawannya. Jadi faktor pemimpin memang sangat mutlak diperlukan dalam keberhasilan suatu usaha. Sehingga dengan demikian sebagai seorang entrepreneur Anda mutlak harus mempelajari kemampuan untuk memimpin.

Kriteria pemimpin yang baik

Berikut adalah gambaran dari seorang pemimipin yang baik:
  • Menempatkan orang yang tepat pada tempat dan waktu yang tepat (the right man in the right place and the right man in the right time). Seorang pemimpin harus mampu melakukan pendelegasian dan pemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan setiap orang.
  • Mampu memberikan bimbingan bagi anak buahnya.
  • Mampu mengenali dan menggali potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak buahnya.
  • Mampu menyatukan semua kekuatan yang ada dan mensinergikan untuk meraih sukses.
  • Mampu menjadi motivator dan inspirator
Seorang pemimpin ibarat dirigen pada suatu orkes simphony. Seperti seorang pemimpin simpony, seorang pemimpin bisnis memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaan memainkan lembaran musik yang sama, mengkoordinasikan setiap anggota orkes agar menghasilkan suatu suara yang serasi dan mengarahkan anggota orkes saat bermain. Akan tetapi, menurut Max DePree, mantan ketua Herman Miller Inc., produsen mebel perkantoran, seorang pemimpin pada usaha kecil ibarat pemimpin group jazz, yang dikenal dengan improvisasi, inovasi dan daya ciptanya. Sebagai pemimpin group jazz, dia harus memilih musik, menemukan musisi yang tepat, dan menampilkannya dengan bagus.

Kira-kira seperti itulah gambaran seorang pemimpin pada usaha kecil. Anda harus pandai ber-improvisasi, tidak segan melakukan inovasi dan meningkatkan daya cipta. Anda juga harus memilih strategi apa yang akan Anda jalani, siapa orang-orang yang Anda percaya untuk menjalankannya, dan Anda juga harus membimbing dan bekerja bersama team Anda untuk menjalankan usaha tersebut sehingga berhasil.

Pemimpin vs manajer

Selain tugas sebagi pemimpin, Anda sebagai seorang entrepreneur memiliki tugas pula dalam me-manajemeni usaha Anda. Kepemimpinan dan manajemen memang saling berkaitan, kepemimpinan merupakan bagian integral dari manajemen. Seperti sudah diketahui, seorang manajer bertugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengontrol dan memimpin. Oleh karena itulah manajemen dan kepemimpinan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam bisnis kecil, kepemimpinan membuat suatu usaha dapat berjalan, sementara manajemen menjaganya agar tetap berjalan.

Beberapa perbedaan kepemimpinan & manajemen:
  • Manajemen lebih formal dan ilmiah, bersandar pada perencanaan, pengendalian dan memanfaatkan tekmologi informasi secara efektif.
  • Kepemimpinan memerlukan teamwork dan kerja sama dari jaringan banyak orang. serta memotivasi orang di dalam jaringan kerja tersebut.
  • Seorang pemimpin sering kali menunjukkan semangat, hasrat dan memberi inspirasi bagi orang lain agar mencapai kinerja yang lebih baik.
  • Manajemen tidak banyak melibatkan emosi, memperlihatkan perilaku yang lebih konservatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Seorang pemimpin kerap menggunakan imajinasi dan teknik pemecahan kreatifnya untuk menciptakan perubahan.
  • Seorang manajer cenderung menggunakan cara standar dan mapan untuk menyelesaikan masalah.
  • Kontribusi utama seorang pemimpin adalah menciptakan visi bagi organisasi.
  • Kontribusi utama seorang manajer adalah mengimplementasikan visi tersebut.
Meskipun terdapat perbedaan, namun seorang pemimpin seharusnya memiliki kemampuan untuk memanajemeni usahanya. Seorang pemimpin yang hebat biasanya merupakan menajer yang handal pula.

Penambahan Template "Simpletex" - Productsdb.com

Telah diupdate template / tampilan situs terbaru dengan nama "Simpletex" sehingga makin bertambahnya koleksi template untuk para anggota productsdb.com. Template tersebut diselesaikan dengan membutuhkan waktu sekitar 4 jam dan sekaligus diupload ke server prodcutsdb.com pada hari minggu tanggal 18 januari 2009. Berikut tampilan template tersebut.


Dengan adanya penambahan template tersebut, saat ini productsdb.com sudah mempunyai koleksi template sebanyak 10 pilihan.

Pembentukan Budaya Perusahaan

Pembentukan Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan merupakan suatu tata cara dan peraturan tidak tertulis yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Budaya perusahaan ini mencakup pada aturan tingkah laku, sikap, hubungan dan gaya suatu perusahaan. Ini merupakan inti dari pernyataan “ inilah cara kami melakukan berbagai hal di sini”. Pada perusahaan kecil biasanya budaya perusahaan masih kuat dipengaruhi oleh sifat dan sikap dari owner. Sebagai pemilik, Anda sangat berkepentingan dalam pembentukan budaya perusahaan Anda. Seperti halnya seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan anaknya, Andalah yang akan berpengaruh besar dalam pembentukan watak dan sifat anak Anda.

Apakah Anda ingin membentuk anak tersebut menjadi anak yang jujur, pemberani, ataukah menjadi anak yang tidak percaya diri, semua tergantung pada Anda. Demikian pula dengan perusahaan Anda. Andalah yang akan membentuk sifat-sifat dari perusahaan tersebut. Apakah Anda ingin membentuknya menjadi suatu perusahaan yang beretika, karyawan Anda menjunjung tinggi kejujuran, ataukah Anda ingin membentuknya menjadi perusahaan yang sangat sukses di luar, terkenal, tetapi untuk pencapaian keberhasilan itu Anda mengijinkan karyawan Anda untuk tidak segan-segan menusuk kanan dan kirinya.

Berikut ini merupakan contoh dari budaya suatu perusahaan. Pada suatu perusahaan distribusi, memiliki aturan tidak tertulis yang melarang karyawannya untuk mencuri, minum minuman keras, berjudi, dan bertengkar dengan sesama karyawan, yang dilakukan baik pada jam kerja maupun di luar jam kerja. Bila hal itu dilanggar, manajemen tidak akan segan-segan untuk mengeluarkannya.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, maka akan terjadi perubahan budaya dalam perusahaan tersebut. Bila masa ini tiba, maka Anda sebagai pemilik perusahaan harus mampu mencermati dan harus memiliki fleksibilitas guna menyeimbangkan antara usaha-usaha untuk mempertahankan budaya yang sudah menjadi ciri unik usaha Anda dan usaha-usaha untuk memasukkan infrastruktur yang sangat penting bagi perkembangan usaha Anda selanjutnya.

Memberhentikan Karyawan (lay off)

Suatu hal yang biasanya dirasa sulit tetapi harus dilakukan oleh pihak manajemen adalah proses pemberhentian karyawan (lay off) atau biasa disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). PHK biasanya merupakan alternatif terakhir yang terpaksa ditempuh oleh pihak manajemen setelah serangkaian proses sebelumnya, misalnya dengan diberikan surat peringatan, dan sebagainya. PHK biasanya terjadi antara lain karena hal-hal berikut ini:
  • Alasan yang jelas
    Biasanya perusahaan sudah memiliki alasan yang jelas (dan karyawan sudah mengetahuinya) mengapa perusahaan terpaksa mem-PHK karyawan tersebut. Mungkin karena performa karyawan yang tidak sesuai target yang telah disepakati saat penandatanganan kontrak kerja, atau bisa juga terjadi penurunan performa perusahaan sehingga harus terjadi perampingan tenaga kerja.

  • Perubahan strategi perusahaan
    Untuk memenangkan suatu persaingan, tidak jarang suatu perusahaan terpaksa harus merubah strateginya. Perubahan strategi ini tidak jarang akan membawa dampak pada perubahan kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga berakibat pada PHK karyawan pada bagian-bagian yang tidak dibutuhkan lagi. Mungkin Anda ingat beberapa waktu yang lalu terjadi PHK besar-besaran karyawan pabrik sepatu Nike yang terjadi karena perusahaan akan menutup pabrik di Indonesia dan memindahkannya ke luar negeri dengan pertimbangan disana lebih murah baik tenaga kerja maupun birokrasinya. Itu adalah salah satu contoh PHK yang terjadi karena perubahan strategi perusahaan

  • Pelanggaran berat
    Setiap perusahaan pasti memiliki batas toleransi atas kesalahan yang dilakukan oleh karyawan yang merupakan pelanggaran pada peraturan perusahaan. Perbedaan antara dua poin penyebab PHK diatas dengan poin ini adalah pada poin ini biasanya telah melalui serangkaian proses peringatan yang dilakukan oleh perusahaan pada karyawan.

  • Pensiun
    Penyebab PHK yang satu ini merupakan penyebab yang biasa terjadi. Karyawan yang telah memasuki usia pensiun maka akan secara otomatis akan di PHK oleh perusahaan, kecuali perusahaan menilai bahwa karyawan tersebut masih dibutuhkan keahliannya dan belum ada seorangpun yang dapat menggantikannya.

  • Meninggal
    Selain poin di atas, penyebab yang satu ini merupakahn penyebab yang paling alami. Pada saat karyawan meninggal dunia, maka otomatis hubungak kerjanya akan terputus.
Kelima penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja tersebut di atas merupakan penyebab yang berasal dari perusahaan, artinya perusahaanlah yang memutuskan hubungan kerja. Selain penyebab di atas, PHK bisa juga terjadi akibat karyawan mengundurkan dirinya dan tidak bersedia lagi bekerja di perusahaan Anda. Penyebab seorang karyawan mengundurkan diri dapat bermacam-macam, antara lain mendapat tawaran kerja yang lebih bagus di perusahaan lain, ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan, dan sebagainya.

Pada PHK karena dikeluarkan oleh perusahaan, biasanya perusahaan akan memberikan uang pesangon yang besarnya relatif tergantung pada kebijaksanaan dan kemampuan perusahaan. Tetapi hal ini biasanya tidak berlaku pada PHK karena pelanggaran berat. Untuk poin ini biasanya perusahaan tidak bersedia memberikan pesangon. Kemudian pada PHK karena karyawan mengundurkan diri, ada beberapa perusahaan yang memberikan uang jasa yang besarnya tergantung pada kebijaksanaan perusahaan.

‘Memelihara’ Karyawan

Setelah proses penerimaan karyawan selesai dan karyawan sudah mulai bekerja di perusahaan Anda, maka tugas Anda berikutnya adalah memelihara (maintain) mereka. Sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya mengapa mesti me-maintain karyawan, toh mereka sudah digaji. Ibaratnya seperti kita membeli mobil, maka ada waktu-waktu tertentu kita harus ganti oli, bahkan untuk pemakaian yang sudah agak lama mungkin ada sparepart yang harus diganti, bila tidak dimaintain maka bisa jadi mobil Anda akan mogok di jalan. Demikian pula dengan tenaga kerja Anda, perlu dimaintain supaya kinerjanya tetap bagus. Cara me-maintain karyawan antara lain dengan pemberian motivasi, training, dan sebagainya.

Pemberian motivasi pada karyawan bila diberikan dengan cara yang tepat maka akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan. Tetapi terdapat satu hal yang perlu Anda ketahui yaitu kebutuhan motivasi antara karyawan yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda, tergantung pada type masing-masing karyawan. Oleh karena itu Anda perlu mengetahui terlebih dahulu type karyawan Anda sebelum memberikan sesuatu untuk memberikan motivasi pada mereka.

Dalam manajemen sumber daya manusia dikenal Teori Maslow, yang merupakan tingkatan kebutuhan. Dalam teori ini disebutkan bahwa terdapat empat tingkatan kebutuhan pada manusia yang bila dipenuhi akan meningkatkan motivasi yang bersangkutan, yaitu:
  1. Physical
    Ini merupakan tingkatan kebutuhan paling dasar. Pada tingkatan ini Anda dapat memberikan motivasi pada karyawan Anda dengan cara memenuhi kebutuhan fisik mereka, seperti pemberian gaji yang sesuai harapan mereka, pemberian fasilitas, dan sebagainya.

  2. Security (rasa aman)
    Pada tingkatan ini karyawan dapat dimotivasi dengan pemberian rasa aman, baik keamanan dalam bekerja, maupun keamanan bagi keluarganya. Misalnya, Anda memberikan asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarganya sehingga karyawan tidak perlu bingung biaya perawatan bila anak atau istrinya sakit.

  3. Self esteem
    Pada tingkatan ke-tiga ini adalah kebutuhan atas penghargaan terhadap diri mereka. Mereka ingin diakui kemampuannya, dan dihargai kontribusinya dalam pekerjaannya. Pemberian motivasi pada tingkat ini biasanya tidak harus berhubungan dengan pemberian materi. Bila Anda ingin memotivasi karyawan dengan kebutuhan tersebut, maka Anda harus dapat menunjukkan kepada mereka bahwa Anda menghargai kerja mereka, Anda mengakui bahwa keberhasilan suatu proyek/pekerjaan salah satunya adalah berkat kemampuan dan kontribusi mereka.

  4. Aktualisasi diri
    Ini adalah tingkatan terakhir pada teori Maslow. Pada tingkatan ini karyawan memiliki kebutuhan dalam mengaktualisasikan diri mereka, antara lain dengan keinginan untuk tampil, mempunyai power dan otoritas atas suatu bidang. Menghadapi karyawan dengan tingkatan kebutuhan seperti ini, maka Anda dapat memberikan motivasi dengan memberi kepercayaan dan kesempatan pada mereka untuk meng-expose diri mereka dan tampil di depan publik.
Keempat tingkatan tersebut diatas merupakan kebutuhan manusia yang bila dipenuhi akan dapat meningkatkan motivasi, tetapi sebaliknya, bila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi maka akan berakibat pada penurunan motivasi kemudian akan berlanjut pada penurunan kinerja mereka.

Reward & Punishment

Pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) sangat erat hubungannya dengan budaya perusahaan. Misalnya pada perusahaan yang menjunjung tinggi kejujuran, maka pada saat terdapat karyawan yang diketahui berbohong atau memalsukan laporan pengeluaran operasional (misalnya dengan mark up) akan langsung dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi untuk perusahaan lain yang lebih mengutamakan menjunjung tinggi prestasi dan pencapaian hasil kerja karyawan, maka untuk kasus yang sama mungkin tidak akan berdampak pada pemberian hukuman karyawan yang bersangkutan, selama karyawan tersebut menunjukkan kinerja yang bagus.

Penetapan Gaji Karyawan

Salah satu hal krusial dalam penerimaan dan pengelolaan karyawan adalah penggajian. Untuk menentukan besaran gaji seorang karyawan, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
  1. Harga pasaran
    Ibarat suatu produk yang memiliki harga pasaran, yaitu harga rata-rata yang harus dibayar oleh pembeli untuk mendapatkan produk tersebut, maka suatu profesi / tenaga kerja pun memiliki harga pasaran. Harga pasaran disini adalah berapa rata-rata besaran gaji yang biasa diterima oleh tenaga kerja level tertentu. Misalnya untuk pasaran sarjana S1 bidang administrasi adalah antara Rp 850 ribu hingga Rp 1,3 juta, tergantung pada kualifikasi dan pengalaman kerja calon karyawan tersebut.

    Tetapi harga ini bukanlah patokan baku, karena masih bisa naik atau turun tergantung pada kualitas pekerja, kemampuan perusahaan, dan negosiasi pada saat awal rekrutmen. Untuk mengetahui harga pasaran suatu tenaga kerja, Anda dapat memperolehnya dengan membanding-bandingkan besaran gaji yang diberikan oleh perusahaan lain untuk level tertentu, atau Anda juga dapat melihat dari data survey gaji yang sering diadakan dan dipublikasikan oleh beberapa media.

  2. Kualitas calon karyawan
    Tinggi rendahnya kualitas calon karyawan yang Anda inginkan juga berpengaruh pada besaran gaji yang harus Anda bayarkan. Hal ini merupakan suatu hal yang wajar. Semakin bagus kualitas calon karyawan tersebut, semakin tinggi pula gaji yang dia minta.

  3. Fasilitas yang menyertai gaji
    Beberapa perusahaan memiliki kebijakan untuk memberikan gaji pokok yang relatif kecil dibandingkan perusahaan lain untuk level jabatan yang sama, tetapi memberikan fasilitas yang lebih pada karyawannya. Fasilitas tersebut dapat berupa tunjangan, asuransi, dan beberapa fasilitas lainnya seperti rumah dan mobil. Seperti misalnya di salah satu perusahaan distribusi, memberikan gaji pokok yang lebih kecil dibandingkan perusahaan lainnya untuk untuk level supervisor keatas, tetapi perusahaan tersebut memberikan asuransi kesehatan pada karyawan dan keluarganya dengan pertanggungan yang sangat luas, asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang cukup memadai, serta beberapa kenikmatan lainnya.

  4. Kemampuan perusahaan
    Penentuan besaran gaji tentu tidak akan terlepas dari kemampuan perusahaan untuk membayar gaji seorang karyawan. Penentuan gaji dengan berdasar kemampuan perusahaan ini terutama terjadi pada usaha kecil. Hal ini biasanya karena cashflow dan pendapatan usaha yang belum begitu besar. Tetapi satu hal yang perlu Anda ingat sebagai seorang pemilik usaha: besaran gaji yang kita berikan dapat menentukan seperti apa kualitas tenaga kerja yang kita dapatkan. Ibarat kita memberi makan binatang, bila kita memberi ikan, ya kita akan mendapatkan kucing, tetapi bila kita memberi daging maka kita akan mendapatkan singa.

  5. Upah Minimum Regional
    Upah Minimum Regional atau UMR merupakan batas bawah upah yang seharusnya diberikan oleh suatu perusahaan pada karyawannya. Setiap daerah memiliki UMR yang berbeda-beda disesuaikan dengan standard hidup di daerah tersebut. Seperti misalnya, UMR di Jakarta saat ini adalah Rp 711 ribu per-bulan sementara UMR untuk Kotamadya Bogor adalah Rp 660 ribu. Untuk mengetahui berapa UMR di suatu daerah, Anda dapat mencari informasi dari Departemen Tenaga Kerja setempat.

Langkah-Langkah Merekrut Karyawan Untuk

Untuk memperoleh karyawan yang tepat dan berkualitas untuk jabatan yang dibutuhkan, terdapat beberapa langkah yang harus Anda lakukan:
  1. Buatlah uraian jabatan
    Setelah Anda menentukan karyawan untuk jabatan apa yang Anda butuhkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat uraian atas jabatan tersebut. Uraian jabatan atau yang biasa disebut job description ini menguraikan tentang tugas dan tanggung jawab karyawan yang menduduki jabatan tersebut. Selain itu, dalam uraian jabatan ini disebutkan kepada siapa pemegang jabatan tersebut harus bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya.

    Contoh uraian jabatan:

    Sales Manajer: Bertanggung jawab atas perekrutan, training, koordinasi, dan supervisi semua sales representative. Memonitor sales pada area yang menjadi lingkup tanggung jawabnya. Membuat perencanaan penjualan tahunan. Membuat laporan penjualan tahunan dan melaporkannya pada Direktur Marketing.

  2. Buatlah spesifikasi jabatan
    Setelah Anda menentukan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh karyawan, maka langkat berikutnya adalah membuat uraian spesifikasi jabatan tersebut, atau biasa disebut job specification. Spesifikasi jabatan merupakan uraian tentang ketrampilan dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan untuk menduduki suatu jabatan, termasuk di dalamnya pengalaman dan pendidikan yang diperlukan. Dengan spesifikasi jabatan tersebut berarti Anda telah menentukan standar dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar agar dapat bekerja di tempat Anda.

    Contoh spesifikasi jabatan:

    Sales Manajer: Pendidikan minimal S1 manajemen, pengalaman sebagai sales selama 4-5 tahun, berpengalaman dalam training sales, berpengalaman dalam bidang manajemen, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.

    Mempersiapkan uraian dan spesifikasi jabatan merupakan suatu hal yang sering diabaikan oleh para entrepreneur. Padahal ini merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu proses penerimaan karyawan karena uraian ini merupakan blue print bagi pekerjaan tersebut. Dengan membuat uraian dan spesifikasi jabatan sebelum Anda menerima karyawan, berarti Anda mengantisipasi terjadinya masalah karyawan di kemudian hari.

    Seperti yang terjadi pada Anto - seorang pengusaha garment. Dia pernah bercerita tentang kesalahannya dalam menerima karyawan di awal berdiri usahanya. Pada waktu memulai usaha, dia membutuhkan seorang karyawan untuk administrasi keuangan. Anto akhirnya menerima bekas teman sekolahnya dulu, meskipun dia tahu bahwa temannya itu tidak terlalu memenuhi persyaratan yang diinginkannya, tetapi waktu itu dia lebih senang menerima temannya karena sudah dikenal. Akibat menerima karyawan yang tidak qualified, maka beberapa pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh karyawan tersebut tidak mampu ditanganinya. Karena beberapa pekerjaan tidak ter-cover, maka terpaksa Anto mengambil karyawan satu lagi untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Tetapi Anto melakukan kesalahan yang sama: mengambil karyawan berdasar kenalan dan kepercayaan belaka, tanpa terlalu memikirkan kualitas karyawan tersebut.

    Permasalahan baru dirasakan setelah usaha tersebut semakin berkembang hingga saat ini. Sekarang Anto mulai merasa bahwa jumlah karyawan yang dimilikinya terlalu banyak dibanding beban kerja yang harus mereka pikul. Dia mulai berfikir dan menghitung-hitung bahwa sebetulnya pekerjaan yang dikerjakan oleh 2 orang karyawannya bisa dicover oleh satu karyawan dengan kualifikasi tertentu, dan biaya gajinyapun jadi lebih murah jatuhnya. Masalahnya, Anto merasa tidak mungkin memecat karyawan-karyawannya karena mereka sudah bekerja padanya selama bertahun-tahun, dan Anto mengenal mereka dan keluarganya secara pribadi.

  3. Strategi rekrutmen
    Setelah Anda mengetahui kebutuhan karyawan dalam perusahaan Anda, maka langkah berikutnya adalah mencari calon karyawan. Untuk mencari calon karyawan, Anda dapat menggunakan beberapa strategi, yaitu:

    • Mencari karyawan dari orang-orang yang dikenal
      Cara ini adalah cara yang paling mudah dan paling murah. Tetapi seperti telah dikemukakan di depan, cara ini lebih mengutamakan perasaan, dan tidak jarang mengabaikan kriteria dan kualifikasi calon karyawan yang dibutuhkan.

    • Menggunakan referensi dari pihak yang kita percaya
      Referensi ini bisa secara informal dari kolega kita, atau secara profesional menggunakan jasa headhunter seperti JobsDB atau Karir.com

    • Campus recruitment
      Cara ini biasa dilakukan bila karyawan yang kita butuhkan adalah fresh graduate dari kampus.

    • Iklan di Media Massa
      Dilakukan dengan memasang iklan lowongan kerja di media seperti koran lokal, iklan baris, radio, dsb.

  4. Persiapan wawancara
    Langkah berikutnya adalah mencari calon karyawan yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Masing-masing perusahaan memiliki standar proses penerimaan yang tidak sama. Ada perusahaan yang mengharuskan pelamarnya melakukan tes psikologi terlebih dahulu, namun ada pula perusahaan yang merasa cukup dengan melakukan wawancara saja. Untuk usaha kecil menengah biasanya menggunakan cara kedua: melakukan wawancara saja. Selain karena cara ini yang paling sederhana, juga merupakan cara yang termurah dalam metode rekrutmen. Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya Anda mempersiapkan segala sesuatu sebelum Anda melakukan wawancara dengan calon karyawan Anda.

    Dalam melakukan suatu wawancara, Anda harus mengetahui hal apa terutama yang ingin Anda dapatkan dari wawancara tersebut. Kemudian persiapkanlah serangkaian pertanyaan untuk menggali informasi dari para calon karyawan.

    Pedoman berikut ini mungkin dapat digunakan untuk bantuan dalam menyusun pertanyaan:

    • Mengembangkan satu seri pertanyaan inti dan menanyakan pada setiap calon karyawan. Seri pertanyaan seperi ini berguna untuk membuat suatu proses penyaringan yang lebih konsisten.

    • Menanyakan pertanyaan terbuka seperti misalnya“ Ceritakan pengalaman Anda di bidang sales.” Pertanyaan jenis ini efektif karena mendorong calon karyawan untuk bicara. Usahakan tidak menanyakan pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”.

    • Sampaikan suatu contoh kasus yang mungkin dijumpai calon karyawan dalam pekerjaannya, dan menanyakan bagaimana mereka menanganinya.

    • Minta calon karyawan untuk menceritakan pengalaman kerjanya selama ini. Hal ini untuk melihat apakah ada hal-hal dan spesifikasi yang Anda butuhkan yang sudah pernah dia kerjakan.

    • Meminta calon karyawan menjabarkan keberhasilan dan kegagalan terakhir, dan bagaimana mereka menanganinya. Dengan pertanyaan ini Anda akan mengetahui semangat dan optimisme dari para calon karyawan tersebut dalam menghadapi keberhasilan maupun kegagalan, dan apakah mereke dapat memetik pelajaran dari kegagalan mereka.

  5. Memeriksa referensi
    Salah satu prosesi dalam penerimaan karyawan adalah memeriksa referensi yang diberikan oleh pelamar. Memeriksa referensi merupakan salah satu hal yang penting dalam seleksi karyawan. Anda harus meluangkan waktu untuk memeriksa referensi yang diberikan oleh para calon karyawan.

    Sayangnya, banyak pemilik usaha berfikir bahwa memeriksa referensi merupakan suatu formalitas saja. Itu adalah suatu anggapan yang salah! Pemeriksaan referensi secara menyeluruh dapat membantu Anda untuk mengetahui mana informasi yang betul dari calon karyawan dan mana informasi yang salah dan dibesar-besarkan. Lebih bagus lagi bila Anda tidak hanya menghubungi referensi yang terdaftar pada lembar isian pelamar, tetapi hubungi juga atasan tempatnya bekerja dulu. Anda akan mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap tentang pelamar tersebut.

  6. Wawancara
    Untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan, yang tidak jarang merupakan informasi yang implisit, Anda perlu membuat suatu kondisi yang dapat membuat calon karyawan membuka diri. Dengan demikian memungkinkan Anda untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Untuk mencapai kondisi yang diinginkan, terdapat tiga tahap yang sebaiknya Anda lakukan, yaitu: memecahkan kebekuan (ice breaking), mengajukan pertanyaan dan menjual perusahaan pada calon karyawan.

    • Memecahkan kebekuan (ice breaking). Ini adalah tahap awal wawancara, dimana Anda sebagai pewawancara mencoba menurunkan kegugupan yang mungkin timbul baik dari pihak calon karyawan maupun mungkin dari pihak Anda. Cara yang biasa digunakan untuk ice breaking dalam wawancara antara lain dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai kegemaran dan minat khusus dari calon karyawan, agar mereka merasa santai. Dengan perasaan yang santai, biasanya mereka akan lebih mudah menjawab dan memberikan keterangan yang kita butuhkan.

    • Mengajukan pertanyaan. Selama tahap ini Anda mengajukan pertanyaan untuk melihat apakah pelamar tersebut cocok untuk pekerjaan tersebut ataukah tidak. Pada bagian ini Anda akan lebih banyak menjadi pendengar. Untuk membantu Anda dalam mengingat dan memberikan pertanyaan lanjutan, ada baiknya Anda mencatat beberapa poin, dari apa yang disampaikan oleh pelamar, yang Anda rasa penting.

    • “Menjual perusahaan” pada calon karyawan. Menjual dalam hal ini berarti menawarkan hal-hal menarik pada perusahaan pada calon karyawan sehingga dia tertarik untuk bergabung pada bisnis Anda. Mungkin Anda berfikir: “Lho? Apa ga kebalik?” Tidak! Terhadap calon karyawan yang masuk kualifikasi, Anda perlu menawarkan perusahaan Anda padanya. Karena meskipun dia sebagai pelamar, tetap saja keputusan akhir dia bekerja atau tidak di perusahaan Anda adalah di tangan calon tersebut. Lagipula Anda mesti ingat, bahwa seorang calon yang berkualitas mungkin saja ditawari pula perusahaan lain. Oleh karena itu, bila Anda sudah menemukan calon yang Anda inginkan, maka Anda perlu “menawarkan” padanya tentang perusahaan Anda, sehingga dia tertarik untuk bekerja di perusahaan Anda. Tahap ini biasanya dimulai dengan membiarkan calon karyawan mengajukan pertanyaan seputar prusahaan, pekerjaan yang akan dilakukan dan sebagainya.

17 Januari 2009

Menerima Karyawan Yang Tepat

Pada saat usaha Anda sudah mulai berkembang, pelanggan sudah banyak, dan Anda merasa mulai kewalahan menangani semuanya sendiri, maka pada saat itulah Anda mulai membutuhkan karyawan. Tetapi yang menjadi pertanyaan kemudian adalah karyawan seperti apa yang Anda butuhkan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu Anda harus melihat kebutuhan usaha Anda, apakah Anda membutuhkan seorang tenaga pembukuan karena Anda tidak sempat lagi membuat pembukuan, ataukah seorang tenaga marketing untuk membantu Anda meningkatkan penjualan, atau karyawan di bidang lainnya. Hal ini sepenuhnya harus Anda sesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda.

Bagaimana caranya mengetahui kebutuhan tenaga kerja di usaha kita? Cara yang paling mudah adalah dengan melihat pekerjaan mana yang tidak terselesaikan karena mengerjakan pekerjakan yang lain. Bila ada salah satu bidang pekerjaan yang tidak sempat lagi Anda kerjakan, berarti kemungkinan Anda memang membutuhkan karyawan di bidang tersebut.

Tetapi ada cara yang lebih baik lagi daripada cara diatas, yaitu dengan menyesuaikan pada program kerja dan target usaha yang telah Anda buat. Misalnya, bila Anda menargetkan mencapai jumlah penjualan tertentu hingga akhir tahun ini, maka Anda harus memperkirakan apakah yang harus Anda lakukan untuk mencapai target tersebut.

Apakah Anda harus membuat suatu promosi untuk produk Anda, ataukah Anda perlu menambah tenaga penjualan untuk membantu Anda mencapai target tersebut, dan apakah tenaga kerja di bidang-bidang yang mendukung pencapaian target tersebut sudah cukup memadai, apakah Anda perlu seorang aministrasi marketing untuk pencatatan penjualan, begitu seterusnya.

Keputusan untuk menerima seorang karyawan baru merupakan keputusan penting bagi setiap usaha, karena menerima karyawan bukanlah keputusan sesaat saja, tetapi merupakan awal dari komitment jangka panjang. Bahkan dalam lingkup usaha kecil sekalipun, keputusan penerimaan karyawan bisa memberikan dampak yang sangat besar bagi jalannya usaha. Hal ini karena pada akhirnya orang-orang yang bekerja pada perusahaan itulah yang akan menentukan seberapa jauh usaha tersebut akan maju dan berkembang atau sebaliknya, mereka juga menentukan seberapa dalam usaha tersebut akan jatuh.

Melihat begitu pentingnya peran karyawan dalam suatu perusahaan, maka sebaiknya setiap pengusaha berusaha untuk mendapatkan karyawan yang terbaik dan berkompeten di bidangnya. Namun sayangnya, hal yang sering terjadi pada usaha kecil adalah pemilik usaha biasanya lebih suka mengambil tenaga kerja dari orang-orang yang dikenal atau yang dipercaya daripada menerima karyawan yang potensial tetapi tidak dikenal.

Bukan hal yang salah bila Anda, sebagai seorang entrepreneur, melakukan hal tersebut. Sah-sah saja Anda mempekerjakan orang-orang di sekitar Anda yang Anda kenal dan percayai. Yang salah adalah bila karena Anda kenal dan percaya pada seseorang, maka Anda kemudian menerima mereka tanpa memperdulikan apakah mereka mampu mengemban tugas tersebt atau tidak.

Mengembangkan Daya Saing

Daya saing (competitive edge) sangatlah penting dalam keberhasilan suatu usaha. Suatu usaha dikatakan memiliki daya saing bila pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau jasa tersebut lebih baik daripada produk / jasa yang ditawarkan pesaing. Untuk menciptakan persepsi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan:
  • Menawarkan harga terendah
    Cara ini adalah cara paling mudah , karena pelanggan juga bisa langsung membandingkan. Tetapi cara ini juga mengandung resiko karena bila semua menggunakan cara ini, maka akan terjadi perang harga yang akan merugikan Anda sebagai pemilik usaha. Selain itu, cara ini biasanya paling efektif dilakukan pada segmen yang sensitive terhadap harga.

  • Membangun kedekatan (relationship) dengan para pelanggan
    Cara ini merupakan cara yang relative lebih murah daripada cara pertama. Dengan membangun kedekatan dengan para pelanggan maka biasanya pelanggan akan mengingat Anda bila membutuhkan produk/jasa yang Anda tawarkan.

  • Penitikberatan pada pelayanan
    Pelayanan yang bagus dan menyenangkan akan membuat pelanggan Anda betah dan akan kembali lagi kepada Anda.

  • Keluwesan organisasi / manajemennya
    Dalam hal ini yang dimaksud adalah keluwesan dalam menerima komplain dari pelanggan. Misalnya, Toko A bersedia menerima dan menukarkan kembali barang yang sudah dibeli dengan jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu, sementara Toko B sama sekali tidak bersedia menerima komplain atas barang yang sudah dibeli. Dengan pelayanan dan harga yang sama biasanya pelanggan akan lebih memilih berbelanja di Toko A daripada di Toko B.
Terdapat enam hal penting dalam mengembangkan daya saing untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yaitu:
  1. Focus pada pelanggan
    Perlu Anda ingat, bahwa inti dari usaha Anda adalah pelanggan. Oleh karena itu setiap gerak dan pengembangan usaha Anda harus selalu difokuskan pada pelanggan Anda.

  2. Mempertahankan mutu
    Salah satu kesulitan dalam usaha yang mulai berkembang adalah mempertahankan mutu produk/jasa. Biasanya pada usaha yang sedang berkembang order mulai melimpah sementara sumber daya masih terbatas, sehingga biasanya akan berpengaruh pada mutu produk/jasa yang dihasilkan. Bila Anda berhasil tetap memepertahankankan mutu produk/jasa Anda maka niscaya pelanggan Anda akan tetap setia pada Anda.

  3. Memperhatikan kenyamanan
    Bila Anda menyediakan suatu tempat bagi pelanggan Anda untuk mendapatkan prioduk Anda, seperti misalnya sebuah toko atau outlet, maka sebaiknya Anda memperhatikan kenyamanan pelanggan Anda selama berbelanja. Perasaan nyaman itu akan membuat pelanggan Anda betah berlama-lama di toko Anda dan dengan demikian diharapkan akan membuat mereka membeli lebih banyak atau akan kembali lagi kemudian hari.

  4. Konsentrasi terhadap inovasi
    Sebaiknya Anda selalu mencari dan mengembangkan hal-hal baru pada produk/jasa Anda. Hal-hal yang baru diharapkan akan menarik perhatian pelanggan Anda.

  5. Pelayanan
    Pelanggan, dimanapun, menyukai pelayanan yang cepat, ramah dan menyenangkan. Oleh karena itu selalu berikan pelayanan yang terbaik pada para pelanggan Anda.

  6. Kecepatan
    Kecepatan layanan merupakan salah satu kunci kepuasan bagi pelanggan.
Salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan daya saing terutama dalam menghadapi pesaing yang besar adalah dengan relationship marketing (pemasaran relasional). Secara singkat, relationship marketing adalah proses pengembangan dan pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan pelanggan sehingga mereka tetap kembali berbelanja.


KeteranganRelation marketingTransaksi penjualan
Lama waktuTerus menerusAwal & akhir jelas: transaksi
Konsep kunciKerja samaNegosiasi
Digerakkan olehKesungguhan & kepercayaanMenghasilkan laba dalam transaksi jangka pendek
GayaSaling bergantung satu sama lainTidaksaling bergantung
Implikasi rencana bisnisMembangun jaringan hubungan dengan pemasok dan pelanggan yang dapat diandalkan yang mengarah pada keuntungan jangka panjangMaksimumkan laba jangka pendek membuat laba akhir tampak baik tanpa memperdulikan biaya jangka panjangnya
Keunggulan utamaPengetahuan yang akrab mengenai kebutuhan, keinginan dan kesukaan pelangganTunai di tangan
Kelemahan utamaKebergantungan dengan pihak lain dalam jaringan hubunganKehilangan penjualan bila pesaing memberikan tawaran yang lebih menarik
LandasanBerdasar pengethuanOrientasi laba
RamalanPopularitas meningkatMenuju kemerosotan

Pencarian Produk / Perusahaan Productsdb.com

Pada hari jum'at tanggal 16 Januari 2009, telah ditambahkan fitur pencarian custom dengan menggunakan search engine google. Dengan fitur pencarian tersebut, hasil pencarian merupakan indexing website productsb.com oleh google.

Pencarian yang dihasilkan hanya terbatas pada website productsdb.com yang merupakan content produk dan perusahaan.

01 Januari 2009

Prinsip-prinsip Selling

Esensi dari menjual (selling) adalah menjelaskan bagaimana dan mengapa produk / service yang Anda tawarkan dapat berguna bagi pelanggan Anda. Sebagai seorang entrepreneur, Anda harus dapat menjual produk/service Anda kepada Pelanggan. Berikut beberapa prinsip selling yang dapat Anda gunakan:

  • Tampilkan personal impression yang baik.
    Pada waktu Anda menawarkan produk/service Anda, Anda harus memberikan kesan yang baik pada pelanggan. Persiapkan diri Anda sebaik-baiknya, tampillah dengan rapi dan bersih.

  • Pandanglah menjual seperti mengajar.
    Jelaskan produk Anda dengan senang hati pada pelanggan.

  • Percayalah pada produk/ jasa Anda.
    Saat Anda menjual suatu produk/jasa, maka Anda harus mempercayai bahwa produk/ jasa yang Anda tawarkan memang berguna. Kepercayaan Anda akan mempengaruhi penyampaian Anda kepada pelanggan. Dan jangan salah, pelanggan biasanya dapat merasakan perbedaan antara penjual yang mempercayai produknya dengan penjual yang asal menjual saja.

  • Pahamilah produk/ jasa Anda.
    Produk/jasa Anda adalha modal utama Anda, karena itu yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda. Oleh karena itu Anda harus menguasai dan memahaminya.

  • Pahami medan yang Anda hadapi, seperti misalnya pesaing Anda.
    Ibarat Anda akan berperang, maka Anda harus mengetahui medan yang akan Anda hadapi. Dengan mengetahui medan yang akan dihadapi, maka Anda akan lebih siap dalam menghadapi segala kemungkinan.

  • Pahamilah pelanggan Anda.
    Ketahui dan pahamilah apakah yang dibutuhkan oleh pelanggan Anda, dan bagaimana produk/jasa Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Berpikirlah positif.
    Tidak setiap penawaran yang Anda lakukan pasti akan tercapai kesepakatan penjualan produk/ jasa Anda. Ada kalanya Anda akan mengalami penolakan dari calon pelanggan Anda. Positive thinking akan membuat Anda siap menghadapi penolakan yang mungkin terjadi dari calon pelanggan Anda.

  • Buatlah catatan.
    Sebaiknya Anda membuat catatan tentang hal-hal penting, antara lain tentang invoices (tagihan) dan kwitansi pembayaran.

  • Buatlah janji terlebih dahulu.
    Sebelum Anda menemui calon pelanggan Anda, sebaiknya Anda membuat janji terlebih dahulu. Karena biasanya orang akan lebih nyaman mendengarkan tawaran dari sales bila mereka memang telah menyediakan waktu untuk itu.

  • Selalu kontak dengan pelanggan dan calon pelanggan potensial Anda.
    Bila Anda telah melakukan penjualan, sebaiknya Anda selalu memaintain pelanggan Anda tersebut, misalnya dengan mengirim kartu ucapan ulang tahun, dan sebagainya. Intinya, jangan sampai Anda putus hubungan dengan pelanggan Anda.

Media massa yang bisa digunakan untuk beriklan

Media massa yang bisa digunakan untuk beriklan antara lain:
  • Media Cetak
    Media cetak seperti misalnya koran, tabloid, majalah, buletin, dsb. Jangkauannya tergantung dari masing-masing media yang bersangkutan. Ada yang difatnya lokal, regional,nasional, bahkan internasional. Jenis iklan yang bisa dipasang antara lain:
    1. Iklan baris
    2. Iklan kolom/ spot
    3. Advertorial
    Iklan di media massa biasanya dihitung dari ukuran iklannya (mmk)

  • Radio
    Radio bersifat lokal sehingga sangat tepat untuk mengiklankan suatu produk/ jasa yang sifatnya masih belum mampu menjangkau distribusi secara meluas. Pemasangan iklan dihitung per spot (+ 30 detik)

  • Televisi
    Televisi bisa bersifat lokal, nasional, maupun langganan (TV Kabel). Tarif iklannya relatif mahal dan pemasangannya dihitung per spot (+ 30 detik).

  • Internet
    Anda dapat memasang banner usaha Anda pada beberapa website. Atau Anda dapat mngirimkan penawaran usaha Anda pada milis yang saat ini banyak sekali macamnya. Cara ini merupakan cara yang cukup murah karena Anda tinggal mendaftarkan diri menjadi anggota milis tersebut dan kemudian Anda bebas mengirim email secara gratis.

Iklan yang Efektif

Iklan yang efektif memuat setidaknya 3 hal penting, yaitu informasi mengenai :
  1. Harga
  2. Penjelasan mengenai produk dan jasa Anda
  3. Lokasi dimana produk/ jasa itu bisa didapat

Promosi

Promosi biasanya diperlukan seorang entrepreneur untuk memperkenalkan, memberikan informasi, atau mengingatkan pelanggan tentang produk / jasanya. Cara-cara berikut ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

  1. Kartu nama.
    Di dalam kartu nama selain nama dan jabatan Anda tertera pula nama, alamat, no telpon usaha Anda. Bawalah selalu kartu nama Anda kemanapun Anda pergi.

  2. Discount penjualan.
    Biasanya diskon ini diberikan pada saat pembukaan suatu usaha untuk menarik minat pelanggan untuk mencoba produk/jasa tersebut.

  3. Iklan.
    Iklan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui selebaran, brosur, hingga memasang iklan di barbagai media massa seperti tv, radio, majalah, dan internet.

  4. Mouth to mouth.
    Ini merupakan cara promosi yang paling efektif dan paling murah. Promosi ini bisa Anda dapatkan dengan menyediakan produk dan layanan yang memuaskan bagi pelanggan sehingga para pelanggan itu akan menyebarkannya pada teman, saudara dan lingkungannya.

    Pada salah satu restoran padang terdapat pernyataan yang sangat menarik, yaitu: “Bila Anda puas beritahu teman-teman Anda, bila Anda tidak puas beritahu kami.” Pernyataan itu adalah salah satu cara untuk mendapatkan promosi dari mulut ke mulut, karena pelanggan biasanya lebih percaya bila promosi itu dilakukan oleh sesama pelanggan daripada oleh pemilik usaha sendiri.

Menentukan Harga

Salah satu faktor dalam marketing mix adalah harga. Harga adalah satu-satunya unsur dalam marketing mix yang menghasilkan pendapatan penjualan, bahkan pada segmen tertentu harga merupakan faktor penentu keputusan pembelian. Oleh karena itu penetapan harga harus betul-betul diperhatikan dan dilakukan dengan hati-hati. Cara-cara berikut diharapkan dapat membantu Anda dlaam menentukan harga jual produk / service Anda:

  1. Dihitung dari harga produksi.
    Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk menetapkan harga jual, yang dilakukan dengan menghitung harga produksi per-unit atau harga pokok penjualan per-unit produk kemudian ditambahkan beberapa persen margin yang merupakan keuntungan perusahaan.

    Hasil perhitungannya adalah harga jual produk tersebut. Misalnya, Anda diminta untuk menyediakan kaos seragam panitia hari kemerdekaan di kampung Anda. Anda pergi ke pasar Tanah Abang dan membeli kaos seragam tersebut seharga Rp 30 ribu perbuah. Harga Anda membeli kaos itulah yang kemudian Anda jadikan patokan untuk menentukan harga jual kaos itu. Dengan menambahkan 50% margin sebagai keuntungan Anda, maka kemudian Anda menjual kaos tersebut seharga Rp 45 ribu perkaos.

  2. Sesuaikan harga pasaran.
    Bila produk Anda adalah produk yang sudah banyak diproduksi dan dipasarkan, maka biasanya harga pasaran produk itu sudah terbentuk. Sehingga untuk menentukan harga jualnya Anda harus menyesuaikan dengan harga pasaran produk tersebut. Misalnya, Anda bermaksud menjual kaos seragam di atas dengan harga Rp 45 ribu perkaos.

    Tetapi sebetulnya harga pasaran kaos tersebut Rp 40 ribu, dan ternyata teman-teman Anda mengetahui hal itu. Maka kemudian Anda terpaksa menyesuaikan harga jual Anda dengan harga pasaran kaos tersebut.

  3. Sesuaikan segmen yg dituju.
    Anda dapat menentukan harga jual produk Anda sesuai dengan segmen yang Anda tuju. Bila Anda membidik segmen yang sensitif terhadap harga, maka Anda harus benar-benar memperhitungkan harga jual Anda. Pada segmen ini, selisih harga sedikit saja akan dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli. Sebaliknya bila Anda membidik segmen atas yang biasanya tidak terlalu sensitif terhadap harga, maka Anda dapat menjual produk Anda dengan harga yang tinggi.

    Misalnya, Anda membuka kios di lingkungan kampus untuk berjualan kaos dengan segmen yang Anda tuju adalah mahasiswa yang biasanya sensitif terhadap harga. Maka Anda tentu tidak dapat menjual kaos tersebut dengan harga yang terlalu mahal. Selisih sedikit saja harga kaos yang Anda jual dengan harga kaos pada kios pesaing Anda, maka konsumen Anda akan pindah. Lain halnya bila Anda menjual kaos yang sama pada outlet yang segmennya kelas atas, maka Anda dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

Taktik Marketing di Lapangan

Unsur-unsur utama dalam taktik pemasaran adalah 4 P. Dalam ilmu manajemen pemasaran, 4 P ini sering disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). 4P dalam bauran pemasaran, yaitu product, place, price, dan promotion. Keempat faktor ini saling memperkuat dan bila terkoordinasi dengan baik akan meningkatkan daya tarik penjualan dari produk maupun jasa yang ditawarkan.

  • Produk
    Produk adalah barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

  • Price (harga)
    Hampir semua orang setuju bahwa harga produk atau jasa adalah faktor kunci dalam keputusan pembelian. Harga juga akan mempengaruhi baik penjualan maupun laba.

  • Place (tempat)
    Yang dimaksud dengan place adalah dimana pelanggan bisa mendapatkan barang dan jasa tersebut. Nantinya ini juga akan menyangkut metode distribusi (penyampaian) yang digunakan dalam penyampaian barang / jasa kepada pelanggan.

  • Promotion (Promosi)
    Promosi biasanya diperlukan seorang entrepreneur untuk memperkenalkan, memberikan informasi, atau mengingatkan pelanggan tentang produk / jasanya.

Menentukan Segmen Pasar

Bagaimana cara menentukan segmen pasar yang tepat untuk usaha Anda? Cara berikut mungkin dapat membantu Anda untuk menentukan segmen pasar Anda:

  1. Buatlah daftar semua segmen pasar yang ada, yaitu: berdasar jenis kelamin, usia, pendapatan, profesi, pendidikan, dan lokasi tempat tinggal.

  2. Tentukan segmen pasar Anda. Dalam menentukan segmen pasar, sebaiknya Anda mempertimbangkan hal-hal berikut:
    • Pilih segmen yang masih sepi pemain. Dengan memilih segmen yang masih sepi pemain, maka tidak akan terlalu banyak pesaing yang harus Anda hadapi, sehingga Anda tidak perlu terlalu bersusah payah merebut pelanggan.

    • Pilih yang paling Anda kuasai. Maksudnya, pilihlah segmen yang paling Anda kenal. Misalnya, Anda sebagai seorang mahasiswa tentu saja Anda menguasai segemn mahasiswa. Dengan memilih segmen yang paling Anda kuasai maka akan memudahkan Anda dalam menentukan langkah marketing selanjutnya. Hal ini karena Anda telah mengenal karakteristik segmen pasar Anda.

    • Pilih yang potensi pasarnya masih akan terus berkembang. Dalam menentukan segmen mana yang akan Anda tuju, Anda juga harus melihat apakah potensi pasar segmen tersebut masih ada kemungkinan untuk berkembang. Karena bila segmen tersebut masih mungkin berkembang potensi pasanya, maka berarti usaha Anda pun masih mungkin untuk terus tumbuh dan berkembang.

  3. Tentukan harga, lokasi dan promosi yang tepat bagi segmen Anda. Setelah Anda menentukan segmen pasar usaha Anda, maka langkah berikutnya adalah Anda menentukan harga yang dapat diterima oleh segmen tersebut, dan promosi yang tepat sesuai karakteristik segmen Anda, lokasi yang mudah dijagkau serta metode distribusi yang perlu Anda gunakan.

Segmen Pasar

Apa sih yang dimaksud dengan segmen pasar? Segmen pasar adalah sekelompok pelanggan tertentu yang mempunyai tanggapan yang relatif sama terhadap stimulasi pemasaran. Kelompok ini biasanya memiliki karakteristik, kebutuhan, dan keinginan yang relatif sama sehingga akan memberikan respon yang relatif sama pula.

Sebagai contoh, setiap orang tentu pernah menggunakan produk sabun mandi. Bila Anda pergi ke supermarket maka Anda akan menemukan berbagai macam dan merk sabun mandi. Ada sabun mandi untuk kecantikan, ada sabun untuk kesehatan, ada yang khusus untuk anak-anak, ada yang mahal harganya, dan ada yang murah serta bentuknya pun ada yang padat dan ada pula yang cair. Semua dijual di tempat yang sama dan masing-masing memiliki pelanggannya sendiri-sendiri. Mungkin Anda adalah pengguna sabun mandi untuk kecantikan karena Anda membutuhkannya untuk memperhalus kulit Anda.

Sementara teman Anda, karena tinggal di daerah yang memiliki kualitas air yang kurang bagus sehingga agak bermasalah dengan kulitnya, lebih cocok menggunakan sabun mandi untuk kesehatan. Nah, Anda yang membutuhkan sabun untuk memperhalus kulit merupakan segmen pasar dari sabun mandi untuk kecantikan, sementara teman Anda yang bermasalah dengan kulitnya merupakan segmen pasar sabun mandi untuk kesehatan.

Mengapa Anda perlu menentukan segmen pasar bagi usaha Anda? Penentuan segmen pasar ini berguna untuk memperjelas pelanggan mana yang akan Anda layani. Bayangkan saja, bila Anda tidak mengetahui siapa pelanggan yang akan dilayani, maka Anda akan menawarkan produk dan jasa Anda kepada siapa saja tanpa arah yang jelas. Ibarat Anda di medan tempur, Anda tidak mengetahui dengan pasti siapa target Anda, maka apa yang terjadi? Anda akan menembakkan senjata Anda pada setiap orang yang Anda temui.

Mungkin salah satu diantara yang Anda tembak tersebut adalah target Anda, tetapi mungkin juga tidak ada satupun target Anda berada di situ. Bila hal itu yang terjadi, maka Anda dapat membayangkan bahwa hal tersebut sangatlah tidak efektif dan efisien.

Demikian pula halnya dengan segmen pasar usaha Anda. Bila Anda sudah mengetahui dengan pasti segmen yang Anda tuju, maka Anda dapat menawarkan produk / jasa Anda pada mereka dengan harga yang acceptable bagi kelompok itu. Selain itu Anda juga dapat melakukan promosi yang sesuai dengan karakteristik mereka. Dengan demikian Anda tidak perlu membuang-buang waktu, tenaga dan uang untuk menawarkan produk / jasa Anda pada orang yang tidak mungkin membelinya.

Apa itu Pemasaran (Marketing) ?

Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan menarik dan mempertahankan pelanggan. Rahasia pemasaran yang berhasil adalah memahami siapa pelanggan Anda, apa kebutuhannya, permintaan dan keinginannya, dan Anda memberikan jasa, kecocokan dan sesuatu yang bernilai bagi pelanggan sehingga dia mau kembali lagi.

Siapa yang bertanggung jawab atas fungsi pemasaran suatu usaha? Apakah bagian pemasaran saja, ataukah siapa? Perlu diingat bahwa fungsi pemasaran merupakan fungsi seluruh aspek perusahaan, mempengaruhi setiap aspek kegiatan, mulai dari keuangan, produksi hingga perekrutan dan pembelian.

Mengenal Jenis Kredit dan Prosedur Kredit dari Bank

Meskipun bank menerapkan persyaratan ketat untuk mendapatkan kredit, tidak ada salahnya Anda sebagai calon entrepreneur mengenal dasar-dasar mengenai kredit dari bank.

Secara garis besar, ada dua macam kredit yang bisa diberikan oleh Bank kepada sebuah bisnis, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi.

Kredit modal kerja adalah kredit yang biasa digunakan oleh pengusaha sebagai tambahan modal sewaktu-waktu apabila membutuhkan modal tambahan, misalkan pesanan barangnya naik menjelang lebaran, dsb. biasanya diberikan bank dalam bentuk kredit rekening koran (overdraft). Artinya disini bank menyediakan sejumlah dana yang Anda bisa ambil sewaktu-waktu untuk keperluan usaha Anda. Anda pun bisa mengembalikannya juga sewaktu-waktu. Disini, bank hanya akan mengenakan bunga kredit pada jumlah dana yang telah Anda ambil. Sedangkan untuk sisa jumlah dana yang masih dipegang bank, tidak akan dikenakan dana.

Sedangkan kredit investasi adalah kredit yang sudah jelas peruntukannya yaitu untuk investasi pengembangan bisnis yang bersangkutan. Misalnya membangun pabrik baru, beli truk baru, dsb. Jangka waktu ini telah ditentukan, dan harus dikembalikan pada waktu yang telah ditentukan. Untuk itu semua jumlah kredit yang telah disetujui akan dikenakan bunga oleh bank.

Bila Anda telah memutuskan untuk mengambil kredit dari bank, maka Anda cukup datang ke Account Officer (AO) di bank tersebut, AO tersebut-lah yang akan menjelaskan secara mendetail mengenai jenis-jenis kredit yang ada di bank tersebut sekaligus memberikan saran-saran mengenai kredit apa yang sebaiknya Anda ambil. Apabila Anda telah positif mengambil kredit maka Anda akan diminta untuk membuat sebuah proposal kredit yang nantinya akan diteruskan oleh AO ke komite kredit. Komite kredit inilah yang nantinya akan menyetujui atau tidak menyetujui proposal kredit Anda.

Seorang AO yang baik biasanya akan bersedia memberikan saran-saran dan bimbingan bagaimana membuat proposal kredit yang baik dan berpeluang untuk disetujui. Selain proposal kredit, AO juga akan meminta Anda melengkapi persyaratan administrasi yang lain seperti ada dalam tabel berikut ini :

PERSYARATAN DOKUMEN YANG HARUS DILENGKAPI
NoJenis DokumenPegawaiWiraswastaProfesi
1KTP pemohon kredit & suami/istrivvv
2Surat nikah/ceraivvv
3Kartu Keluargavvv
4Surat keterangan ganti nama (bagi WNI keturunan)vvv
5Rekening koran/tabungan 3 bulan terakhirvvv
6NPWPvvv
7Slip gaji/Surat keterangan penghasilanv  
8Surat keterangan bekerja dan jabatan terakhir/copy SK pengangkatan pegawaiv  
9Neraca & laba-rugi/ informasi keuangan terakhir vv
10Izin-izin usaha : TDP dan SIUP v 
11Izin-izin praktek profesi  v
12SPT Pajak 1 tahun terakhir vv
13Dokumen kepemilikan agunan, seperti SHM/SHGB, IMB & PBBvvv


Persyaratan-persyaratan tersebut berkaitan dengan 5 aspek penilaian dikabulkan atau tidaknya permohonan kredit Anda. 5 Aspek tersebut biasa disebut 5 C sebagai berikut :
  1. Character (Karakter pribadi)
    Maksudnya disini adalah karakter pribadi si calon debitur. Bank ingin lebih mengenal karakter pribadi si calon debitur. Adapun syarat-syarat yang terkait untuk lebih mengenal si calon debitur ini terdapat pada no. 1-4 serta 6 pada tabel diatas. Selain itu bank juga akan meneliti riwayat finansial Anda dan usaha Anda pada bank yang sama, pada bank lain, maupun dengan membandingkannya dengan nasabah lain yang mempunyai usaha yang serupa.

  2. Capacity/Capability ( Kemampuan)
    Kemampuan disini terkait dengan kemampuan si pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu bank ingin lebih mengenal si debitur atau pelaku usaha melalui persyaratan nomor 8, 10, dan 11. Kemampuan disini juga bisa diartikan sebagai kemampuan si debitur untuk mengembalikan pinjamannya. Konsep yang ada pada bank, adalah kemampuan mengembalikan pinjaman sangat terkait dengan penghasilan si debitur. Oleh karena itu bank ingin meneliti penghasilan debitur dengan cara menetapkan persyaratan nomor 5, 7. dan 9.

  3. Capital ( Modal)
    Bank umumnya tidak mau menanggung risiko sendirian, oleh karena itu biasanya bank mensyaratkan debitur untuk menanggung kurang lebih 30 % dari kebutuhan dananya, sedangkan bank hanya akan meminjamkan sekitar 70% sisanya. Untuk itu, bank perlu meneliti dulu kondisi keuangan debitur apakah calon debitur dinilai mampu menyediakan modal sendiri sebesar itu tanpa membahayakan usahanya yang telah berjalan. Biasanya bank akan mengadakan pemeriksaan ke lokasi usaha si calon debitur dan meminta persyaratan seperti nomor 5,7,9,dan 12.

  4. Collateral (Jaminan/Agunan)
    Kecuali KTA, kebanyakan kredit selalu mensyaratkan adanya agunan. Agunan ini fungsinya sebagai ‘sandera’ sehingga bila si debitur gagal melunasi utangnya, maka agunan ini akan disita oleh bank dan menjadi hak milik bank. Bank biasanya akan melakukan prosedur penilaian agunan untuk menilai berapa nilai agunan yang sebenarnya, selain itu bank juga akan meminta dokuman-dokumen kepemilikan agunan, seperti pada nomor 13 pada tabel.

  5. Condition (Kondisi)
    Bila aspek 4 C yang pertama berkaitan erat dengan si calon debitur, maka C yang terakhit ini adalah kondisi perekonomian makro di Indonesia. Bank akan menilai apakah dengan kondisi perekonomian saat ini layak untuk mengucurkan kredit pada usaha Anda. Bisa saja usaha Anda dinilai termasuk pada sektor usaha yang saat ini rawan kredit macet, atau bisa saja usaha Anda dinilai cukup aman-aman saja.
Apabila penilaian 5 C tadi pada usaha Anda dipandang cukup baik, maka besar kemungkinan besar proposal kredit Anda akan disetujui.

Tips Menyiasati Modal Usaha

Seringkali setelah menghitung-hitung kebutuhan modal awal untuk usaha kita misalnya saja Rp.10 juta, maka kita malah jadi ‘terjebak’ untuk berusaha memenuhi kebutuhan modal yang Rp. 10 juta itu dengan berbagai cara termasuk sampai menerima tawaran pinjaman dengan bunga yang mencekik leher.Itu semua hanya untuk mencukupi kebutuhan modal sesuai hitungan kita tadi. Jarang sekali kita memeriksa hitungan kita kembali untuk melihat apakah jumlah modal sebesar itu masih bisa disiasati lagi.

Untuk itu, coba siasati modal yang Anda butuhkan dengan beberapa langkah berikut ini:
  1. Cobalah untuk menekan lagi kebutuhan modal Anda
    Cobalah untuk melihat apakah hitungan Anda yang Rp. 10 juta tersebut sudah ‘mentok’ ataukah bisa ditekan lagi dengan berbagai cara. Cobalah untuk selalu bisa menekan kebutuhan modal awal Anda. Hal ini memang menuntut daya kreatif kita untuk melakukannya. Sebagai contoh, untuk mengurangi kebutuhan sewa tempat, Anda bisa patungan bagi hasil dengan teman yang punya tempat usaha. Atau Anda bisa mencari distributor-distributor tertentu yang bersedia memasok barang dagangan kepada Anda secara konsinyasi (titip jual). Hal ini dapat mengurangi kebutuhan modal Anda untuk membeli barang dagangan dalam jumlah besar.

  2. Pandai-pandailah dalam mengatur prioritas modal
    Setelah kita bisa melakukan tindakan penekanan modal awal, maka berikutnya yang bisa kita lakukan adalah melakukan prioritas untuk alokasi modal kita. Seringkali sebenarnya kita tidak perlu untuk menyediakan modal secara penuh di awal, namun bisa secara bertahap. Disini diperlukan kepiawaian untuk menentukan dan mengatur kebutuhan apa saja yang harus didahulukan dan apa saja yang dapat menyusul kemudian. Misalkan kita akan membuka usaha-usaha kue-kue, maka bisa saja kita hanya mengeluarkan modal untuk bahan baku, sedangkan mungkin untuk alat seperti mixer atau oven kita bisa meminjamnya lebih dahulu. Setelah nanti usaha kita berjalan baik, barulah kita sisihkan keuntungan usaha kita untuk membeli mixer dan oven.

  3. Jika usaha Anda berdasarkan pesanan, mintalah uang muka terlebih dahulu
    Jika usaha Anda berdasarkan pesanan, Anda bisa meminta uang mukaterlebih dahulu kepada pemesan yang memesan barang jualan Anda. Hal ini bisa membantu Anda dalam mengurangi modal awal Anda. Tentu saja disini Anda harus bisa meyakinkan pelanggan Anda agar Anda dipercaya, dan Anda juga harus mampu menjaga kepercayaan tersebut.

Kemana saya harus mencari modal untuk usaha saya ?

Berikut ini adalah sumber-sumber permodalan yang bisa Anda gunakan dalam membuka dan mengembangkan usaha Anda :
  1. Modal sendiri
  2. Modal kredit/ pinjaman dari pihak yang lain.
    Bisa didapat dari sumber-sumber antara lain :
    • Teman dan kerabat
    • Bank
    • Bank Perkreditan Rakyat
    • Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah
    • Pegadaian
    • Koperasi Simpan Pinjam

  3. Berbagi kepemilikan dengan pihak lain
    • Usaha patungan
    • Modal ventura