18 Januari 2009

‘Memelihara’ Karyawan

Setelah proses penerimaan karyawan selesai dan karyawan sudah mulai bekerja di perusahaan Anda, maka tugas Anda berikutnya adalah memelihara (maintain) mereka. Sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya mengapa mesti me-maintain karyawan, toh mereka sudah digaji. Ibaratnya seperti kita membeli mobil, maka ada waktu-waktu tertentu kita harus ganti oli, bahkan untuk pemakaian yang sudah agak lama mungkin ada sparepart yang harus diganti, bila tidak dimaintain maka bisa jadi mobil Anda akan mogok di jalan. Demikian pula dengan tenaga kerja Anda, perlu dimaintain supaya kinerjanya tetap bagus. Cara me-maintain karyawan antara lain dengan pemberian motivasi, training, dan sebagainya.

Pemberian motivasi pada karyawan bila diberikan dengan cara yang tepat maka akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan. Tetapi terdapat satu hal yang perlu Anda ketahui yaitu kebutuhan motivasi antara karyawan yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda, tergantung pada type masing-masing karyawan. Oleh karena itu Anda perlu mengetahui terlebih dahulu type karyawan Anda sebelum memberikan sesuatu untuk memberikan motivasi pada mereka.

Dalam manajemen sumber daya manusia dikenal Teori Maslow, yang merupakan tingkatan kebutuhan. Dalam teori ini disebutkan bahwa terdapat empat tingkatan kebutuhan pada manusia yang bila dipenuhi akan meningkatkan motivasi yang bersangkutan, yaitu:
  1. Physical
    Ini merupakan tingkatan kebutuhan paling dasar. Pada tingkatan ini Anda dapat memberikan motivasi pada karyawan Anda dengan cara memenuhi kebutuhan fisik mereka, seperti pemberian gaji yang sesuai harapan mereka, pemberian fasilitas, dan sebagainya.

  2. Security (rasa aman)
    Pada tingkatan ini karyawan dapat dimotivasi dengan pemberian rasa aman, baik keamanan dalam bekerja, maupun keamanan bagi keluarganya. Misalnya, Anda memberikan asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarganya sehingga karyawan tidak perlu bingung biaya perawatan bila anak atau istrinya sakit.

  3. Self esteem
    Pada tingkatan ke-tiga ini adalah kebutuhan atas penghargaan terhadap diri mereka. Mereka ingin diakui kemampuannya, dan dihargai kontribusinya dalam pekerjaannya. Pemberian motivasi pada tingkat ini biasanya tidak harus berhubungan dengan pemberian materi. Bila Anda ingin memotivasi karyawan dengan kebutuhan tersebut, maka Anda harus dapat menunjukkan kepada mereka bahwa Anda menghargai kerja mereka, Anda mengakui bahwa keberhasilan suatu proyek/pekerjaan salah satunya adalah berkat kemampuan dan kontribusi mereka.

  4. Aktualisasi diri
    Ini adalah tingkatan terakhir pada teori Maslow. Pada tingkatan ini karyawan memiliki kebutuhan dalam mengaktualisasikan diri mereka, antara lain dengan keinginan untuk tampil, mempunyai power dan otoritas atas suatu bidang. Menghadapi karyawan dengan tingkatan kebutuhan seperti ini, maka Anda dapat memberikan motivasi dengan memberi kepercayaan dan kesempatan pada mereka untuk meng-expose diri mereka dan tampil di depan publik.
Keempat tingkatan tersebut diatas merupakan kebutuhan manusia yang bila dipenuhi akan dapat meningkatkan motivasi, tetapi sebaliknya, bila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi maka akan berakibat pada penurunan motivasi kemudian akan berlanjut pada penurunan kinerja mereka.

Reward & Punishment

Pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) sangat erat hubungannya dengan budaya perusahaan. Misalnya pada perusahaan yang menjunjung tinggi kejujuran, maka pada saat terdapat karyawan yang diketahui berbohong atau memalsukan laporan pengeluaran operasional (misalnya dengan mark up) akan langsung dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi untuk perusahaan lain yang lebih mengutamakan menjunjung tinggi prestasi dan pencapaian hasil kerja karyawan, maka untuk kasus yang sama mungkin tidak akan berdampak pada pemberian hukuman karyawan yang bersangkutan, selama karyawan tersebut menunjukkan kinerja yang bagus.

Tidak ada komentar: