Untuk itu, coba siasati modal yang Anda butuhkan dengan beberapa langkah berikut ini:
- Cobalah untuk menekan lagi kebutuhan modal Anda
Cobalah untuk melihat apakah hitungan Anda yang Rp. 10 juta tersebut sudah ‘mentok’ ataukah bisa ditekan lagi dengan berbagai cara. Cobalah untuk selalu bisa menekan kebutuhan modal awal Anda. Hal ini memang menuntut daya kreatif kita untuk melakukannya. Sebagai contoh, untuk mengurangi kebutuhan sewa tempat, Anda bisa patungan bagi hasil dengan teman yang punya tempat usaha. Atau Anda bisa mencari distributor-distributor tertentu yang bersedia memasok barang dagangan kepada Anda secara konsinyasi (titip jual). Hal ini dapat mengurangi kebutuhan modal Anda untuk membeli barang dagangan dalam jumlah besar. - Pandai-pandailah dalam mengatur prioritas modal
Setelah kita bisa melakukan tindakan penekanan modal awal, maka berikutnya yang bisa kita lakukan adalah melakukan prioritas untuk alokasi modal kita. Seringkali sebenarnya kita tidak perlu untuk menyediakan modal secara penuh di awal, namun bisa secara bertahap. Disini diperlukan kepiawaian untuk menentukan dan mengatur kebutuhan apa saja yang harus didahulukan dan apa saja yang dapat menyusul kemudian. Misalkan kita akan membuka usaha-usaha kue-kue, maka bisa saja kita hanya mengeluarkan modal untuk bahan baku, sedangkan mungkin untuk alat seperti mixer atau oven kita bisa meminjamnya lebih dahulu. Setelah nanti usaha kita berjalan baik, barulah kita sisihkan keuntungan usaha kita untuk membeli mixer dan oven. - Jika usaha Anda berdasarkan pesanan, mintalah uang muka terlebih dahulu
Jika usaha Anda berdasarkan pesanan, Anda bisa meminta uang mukaterlebih dahulu kepada pemesan yang memesan barang jualan Anda. Hal ini bisa membantu Anda dalam mengurangi modal awal Anda. Tentu saja disini Anda harus bisa meyakinkan pelanggan Anda agar Anda dipercaya, dan Anda juga harus mampu menjaga kepercayaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar