01 Januari 2009

Menentukan Harga

Salah satu faktor dalam marketing mix adalah harga. Harga adalah satu-satunya unsur dalam marketing mix yang menghasilkan pendapatan penjualan, bahkan pada segmen tertentu harga merupakan faktor penentu keputusan pembelian. Oleh karena itu penetapan harga harus betul-betul diperhatikan dan dilakukan dengan hati-hati. Cara-cara berikut diharapkan dapat membantu Anda dlaam menentukan harga jual produk / service Anda:

  1. Dihitung dari harga produksi.
    Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk menetapkan harga jual, yang dilakukan dengan menghitung harga produksi per-unit atau harga pokok penjualan per-unit produk kemudian ditambahkan beberapa persen margin yang merupakan keuntungan perusahaan.

    Hasil perhitungannya adalah harga jual produk tersebut. Misalnya, Anda diminta untuk menyediakan kaos seragam panitia hari kemerdekaan di kampung Anda. Anda pergi ke pasar Tanah Abang dan membeli kaos seragam tersebut seharga Rp 30 ribu perbuah. Harga Anda membeli kaos itulah yang kemudian Anda jadikan patokan untuk menentukan harga jual kaos itu. Dengan menambahkan 50% margin sebagai keuntungan Anda, maka kemudian Anda menjual kaos tersebut seharga Rp 45 ribu perkaos.

  2. Sesuaikan harga pasaran.
    Bila produk Anda adalah produk yang sudah banyak diproduksi dan dipasarkan, maka biasanya harga pasaran produk itu sudah terbentuk. Sehingga untuk menentukan harga jualnya Anda harus menyesuaikan dengan harga pasaran produk tersebut. Misalnya, Anda bermaksud menjual kaos seragam di atas dengan harga Rp 45 ribu perkaos.

    Tetapi sebetulnya harga pasaran kaos tersebut Rp 40 ribu, dan ternyata teman-teman Anda mengetahui hal itu. Maka kemudian Anda terpaksa menyesuaikan harga jual Anda dengan harga pasaran kaos tersebut.

  3. Sesuaikan segmen yg dituju.
    Anda dapat menentukan harga jual produk Anda sesuai dengan segmen yang Anda tuju. Bila Anda membidik segmen yang sensitif terhadap harga, maka Anda harus benar-benar memperhitungkan harga jual Anda. Pada segmen ini, selisih harga sedikit saja akan dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli. Sebaliknya bila Anda membidik segmen atas yang biasanya tidak terlalu sensitif terhadap harga, maka Anda dapat menjual produk Anda dengan harga yang tinggi.

    Misalnya, Anda membuka kios di lingkungan kampus untuk berjualan kaos dengan segmen yang Anda tuju adalah mahasiswa yang biasanya sensitif terhadap harga. Maka Anda tentu tidak dapat menjual kaos tersebut dengan harga yang terlalu mahal. Selisih sedikit saja harga kaos yang Anda jual dengan harga kaos pada kios pesaing Anda, maka konsumen Anda akan pindah. Lain halnya bila Anda menjual kaos yang sama pada outlet yang segmennya kelas atas, maka Anda dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

Tidak ada komentar: