10 Oktober 2008

Beberapa Kelemahan Entrepreneurship

Meskipun pemilik bisnis mendapatkan banyak keuntungan dan memperoleh banyak peluang, siapapun yang berencana memasuki dunia entrepreneurship harus menyadari adanya potensi kekurangan. Ingatlah “Bila Anda tidak 100 persen pasti ingin memiliki suatu usaha, akan ada banyak ajakan untuk dan halangan yang melarang Anda untuk mendirikan bisnis.”

  • Pendapatan yang tidak pasti
Membuka dan menjalani sebuah bisnis baru tidak langsung memberi jaminan bahwa entrepreneur yang menghasilkan cukup uang untuk hidup. Beberapa perusahaan kecil sangat sulit memperoleh cukup pendapatan agar dapat membayar pemilik-manajernya secara layak. Dalam awal usaha, pemilik sering menghadapi masalah kewajiban keuangan dan hidup dari tabungan. Belum lagi, pemiliik usaha adalah orang terakhir yang menerima gaji. Jadi, jangan menjadi entrepreneurship semata-mata karena uang, dijamin Anda akan gagal!!
  • Resiko kehilangan seluruh investasi
Tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi. Menurut penelitian, 24 persen bisnis baru gagal dalam waktu 2 tahun, dan 51 persen tutup dalam waktu 4 tahun. Setelah 6 tahun, 63 persen bisnis baru akan gulung tikar. Penelitian juga menunjukan bila sebuah perusahaan menciptakan paling tidak satu pekerjaan di awal tahun, mungkin kegagalan setelah 6 tahun merosot menjadi 35 persen.
  • Kerja lama dan kerja keras
Memulai bisnis sering menjadi suatu jadwal mimpi buruk!! Gambar 1.1 menunjukkan bahwa pemilik bisnis harus bekerja 60 jam per minggu dan seperempatnya harus bekerja lebih dari 70 jam per minggu! Dalam banyak hal, enam atau tujuh jam kerja tanpa uang lembur di hari libur merupakan hal yang biasa. Sering terjadi bila bisnis tutup, maka pelanggan akan pergi ke tempat lain. “Meskipun bisnis itu milik Anda sendiri, Anda tetap bekerja untuk orang lain yaitu pelanggan dan klien Anda,” kata Jill Stenn, mitra pendiri bisnis perencanaan tata ruang.
  • Mutu hidup yang lebih rendah sampai bisnis mapan
Kerja panjang dan kerja keras yang diperlukan untuk mendirikan bisnis akan menyita waktu istirahat – dan seringkali waktu bersama keluarga- dari si entrepreneur. Karena itu sangat bagus untuk memulai bisnis sedari muda selagi belum berkeluarga.
  • Ketegangan mental yang tinggi
Memulai dan mengelola suatu bisnis merupakan pengalaman yang luar biasa, tetapi juga dapat merupakan suatu ketegangan mental yang tinggi. Entrepreneur sering menanamkan modal yang besar dalam perusahaan di luar keamanan dan kemampuan keuangannnya serta menggadaikan segala sesuatu yang dimiliki untuk usahanya. Kegagalan berarti kehancuran keuangan, dan itu menciptakan tingkat ketegangan dan kekhawatiran yang tinggi!
  • Tanggung jawab penuh
Memang hebat menjadi bos sendiri, tetapi banyak entrepreneur harus membuat keputusan untuk hal-hal yang tidak benar-benar dikuasainya. Bila tidak ada seorang pun tempat bertanya, ketegangan dapat terbentuk dengan cepat. Menyadari bahwa keputusan yang diambil adalah penyebab keberhasilan atau kegagalan akan mengakibatkan dampak yang merusak pada beberapa orang. Pemilik bisnis kecil dengan cepat menyadari bahwa mereka sendirilah bisnisnya.

Tidak ada komentar: