Karakter pribadi
Sebagai langkah pertama untuk mengenali diri sendiri, Anda bisa mencoba memahami karakter diri Anda sendiri. Karakter ini dihasilkan dari faktor tempaan lingkungan. Sebagai ilustrasi, jika Anda dilahirkan di tengah lingkungan keluarga yang hidup dari berwirausaha, kemungkinan besar Anda akan sudah lebih terbiasa dengan kehidupan seorang entrepreneur dbandingkan mereka yang dilahirkan di keluarga pegawai. Tapi tentu saja ini bukanlah hal yang mutlak. Banyak juga keturunan pegawai yang sukses menjadi seorang entrepreneur. Hal ini tak lain karena sifat dan sikap entrepreneur sesungguhnya bisa dilatih dan diarahkan.Cita-cita dan motivasi pribadi
Tidak ada jawaban salah atau benar dalam pemahaman karakter. Yang ada adalah cocok tidaknya karakter tersebut dalam menjalankan usaha. Terkadang karakter tertentu bisa cocok untuk membuka usaha tertentu tapi tidak untuk usaha yang lain, misalkan saja seseorang yang punya karakter ‘kurang telaten’ dan ingin mendapatkan hasil besar secara cepat, tentunya kurang cocok jika membuka toko kelontong. Toko kelontong mengandalkan jumlah penjualan yang secara terus-menerus meskipun dengan margin keuntungan yang kecil. Ibaratnya dia harus mengumpulkan ‘uang receh’. Mungkin akan lebih cocok jika dia mencari model usaha yang bersifat ‘high profit’ dengan frekuensi penjualan yang mungkin tidak akan terlalu sering dalam setahun, seperti misalnya pekerjaan yang sifatnya proyek seperti event organizer misalnya.
Banyak sekali aspek-aspek karakter pribadi yang perlu digali dan dipahami jika Anda ingin membuka usaha. Anda bisa mencari pemahaman mengenai karakter Anda melalui perenungan pribadi, maupun melalui analisa dan pendapat orang di sekitar atau orang terdekat Anda. Jika dirasa perlu, tidak ada salahnya bukan pergi ke psikolog untuk mendapatkan informasi mengenai karakter Anda?
Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri Anda yang mendorong Anda untuk melakukan sesuatu, termasuk untuk menjadi seorang young entrepreneur. Kebanyakan orang yang berhasil di dunia ini mempunyai motivasi yang kuat yang mendorong tindakan-tindakan mereka. Mereka tahu betul apa yang menjadi motivasi mereka dan terus memelihara motivasi ini dalam setiap tindakannya. Jika Anda ingin berhasil dalam usaha Anda, Anda juga harus memiliki motivasi tertentu dan terus memeliharanya.Bakat dan Kemampuan
Motivasi tiap orang dalam membuka usaha tentulah berbeda-beda. Ada yang ingin bercita-cita mengembangkan bisnis sampai level dunia, ada yang ingin kaya dari usaha tersebut, atau ada juga yang sekedar untuk menambah penghasilan bulanan. Sekali lagi, tidak ada yang salah dari sekian banyak motivasi tersebut. Apapun motivasi Anda, peliharalah itu sebagai semangat dalam setiap tindakan Anda dalam usaha. Oya, seringkali motivasi juga bisa ikut terpelihara jika ada dukungan dari lingkungan sekitar, dan terutama dari orang-orang seperti terdekat. Oleh karena itu, carilah dukungan keluarga Anda jika ingin membuka usaha. Jika mereka bisa memahami dan mendukung langkah Anda untuk membuka usaha, maka itu sudah merupakan support yang luar biasa dan pasti akan membuat motivasi Anda bertambah kuat.
Setelah Anda memahami karakter dan motivasi Anda, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari tahu dan menggali potensi bakat dan kemampuan Anda. Pemahaman akan bakat dan kemampuan diri menjadi sangat penting karena pemahaman ini akan menjadi poin penting dalam pemilihan dan pelaksanaan bisnis Anda. Katakanlah Anda mempunyai bakat dan kemampuan memotret, maka sudah tentu ini akan menjadi modal yang sangat bagus umtuk membuka usaha studio foto misalnya. Selain dapat menunjukkan kelebihan kita, pemahaman akan bakat dan kemampuan juga dapat menunjukkan kelemahan kita.Pengalaman
Kelemahan disini bukan untuk disesali atau ditangisi, tetapi justru harus diatasi bagaimanapun caranya. Bisa saja dengan bekerjasama atau mempekerjakan orang yang mempunyai kelebihan di bidang yang merupakan Anda. dengan demikian dia bisa menutupi kelemahan Anda, dan Anda berdua bisa saling mengisi sehingga usaha Anda akan berjalan dengan baik. Misalkan Anda seorang yang sangat pandai dalam mempromosikan usaha, namun kurang ‘telaten’ dalam mengurusi keuangan, maka Anda bisa saja bekerjasama dengan seseorang yang piawai dalam mengurus keuangan. Anda berbagi tugas dengannya, dia mengurusi pembukuan perusahaan, dan Anda mempromosikan jasa perusahaan. Disini kelebihan tiap orang ditonjolkan sekaligus menutupi kelemahan pihak yang lain. Bagus bukan?
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Anda akan belajar banyak hal dari pengalaman Anda dan pengalaman orang lain. Demikian juga halnya dengan membuka usaha sendiri. Bukan berarti bahwa dalam membuka usaha harus berpengalaman terlebih dahulu. Namun apabila Anda mempunyai pengalaman terlebih dahulu di bidang yang akan Anda geluti, itu akan sangat membantu Anda. Pengalaman ini bisa didapat dari siapa saja dan dimana saja. Bisa merupakan pengalaman pribadi seperti bekerja di tempat lain, tapi bisa juga belajar dari pengalaman orang lain seperti melalui kursus dan training.
Sebagai seorang young entrepreneur ada banyak macam pengalaman yang bisa Anda jadikan bekal dalam membuka usaha sendiri, misalkan pengalaman kerja, pengalaman organisasi di kampus atau masyarakat, dan mungkin pengalaman Anda membuka usaha jika memang sudah pernah membuka usaha sebelumnya.
Menelaah pengalaman membuka usaha yang telah lalu juga bisa memberikan gambaran, apakah sebenarnya kita ‘berbakat’ untuk membuka usaha sendiri.
Kalau sebelumnya Anda mungkin telah beberapa kali membuka usaha, dan semuanya gagal, maka seharusnya ini menjadi semacam ‘PR’ untuk dipikirkan apa penyebab utamanya. Apakah masalah bidang usahanya? Pengelolaannya? Atau malah-kembali ke awal pembicaraan, karakter Anda yang tidak pas? Silakan merenungkan lebih dalam lagi untuk mencari jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar